"Identifikasi tiga korban tewas menjadikan total orang yang masih hilang menjadi 156," ucap Cava, dikutip dari laman Channel News Asia pada Minggu, 27 Juni 2021.
Semua korban tewas telah dikirim ke tim autopsi. Petugas juga telah meminta sampel DNA dari beberapa anggota keluarga untuk membantu mengidentifikasi para korban.
Sepanjang Sabtu kemarin, petugas gabungan menelusuri reruntuhan bangunan dengan menggunakan peralatan sonar dan anjing pelacak.
Petugas kesulitan mencari korban karena adanya kobaran api di bagian dalam puing bangunan. Kobaran api tersebut menimbulkan kepulan asap tebal, sehingga menghalangi jarak pandang petugas.
"Kami kesulitan menghadapi kobaran api ini," tutur Cava kepada awak media.
"Tapi kami masih terus berharap. Kami melanjutkan pencarian. Kami mencari korban selamat di balik reruntuhan. Itu adalah prioritas kami," sambungnya.
Otoritas setempat khawatir angka kematian dapat bertambah karena sejauh ini petugas belum menemukan tambahan korban selamat. Di tengah pencarian ini, sejumlah orang menanti di sekitar lokasi dengan perasaan was-was.
"Teman kami berhasil keluar dari gedung tersebut bersama suaminya," ujar Gina Berlin, 54, kepada AFP. "Ia masih trauma, begitu juga saya. Saya berdoa agar mereka yang hilang segera ditemukan,' sambungnya.
Di sebuah memorial dekat lokasi kejadian, warga Surfside berdatangan dan meletakkan karangan bunga serta menyalakan lilin. Beberapa orang lainnya terlihat memasang foto-foto orang yang masih dinyatakan hilang.
Dua ekskavator besar terus menggali reruntuhan bangunan di tengah bau plastik dan ban terbakar yang begitu menyengat.
Baca: Gedung Apartemen Runtuh, Biden Setujui Deklarasi Darurat di Florida
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News