Ia mengatakan konflik tersebut telah membuat Eropa, untuk pertama kalinya sejak akhir Perang Dunia II, mulai memasuki "era pra-perang" seperti sebelum meletusnya konflik global tersebut.
"Perang bukan lagi sebuah konsep masa lalu. Ini nyata, dan dimulai lebih dari dua tahun lalu. Hal yang paling mengkhawatirkan saat ini adalah skenario apa pun bisa saja terjadi. Kami belum pernah melihat situasi seperti ini sejak tahun 1945," kata Tusk dalam wawancara dengan media Eropa LENA dan dikutip AFP pada Sabtu, 30 Maret 2024.
"Saya tahu ini terdengar menyedihkan, terutama bagi generasi muda, namun kita harus terbiasa dengan kenyataan bahwa era baru telah dimulai: era pra-perang. Saya tidak melebih-lebihkan; itu menjadi lebih jelas setiap hari," lanjutnya.
Invasi Rusia ke Ukraina lebih dari dua tahun lalu meningkatkan kekhawatiran para pemimpin Eropa. Banyak dari mereka meningkatkan produksi senjata untuk memasok Ukraina dan militer dalam negeri.
Donald Tusk, yang merupakan mantan presiden dewan Eropa, mengatakan bahwa Polandia merupakan salah satu pendukung setia Ukraina. "Jika Kyiv kalah, maka semua orang di Eropa tidak akan merasa aman," tegasnya.
Hal yang juga menjadi perhatian utama Eropa adalah kemungkinan kembalinya mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, yang secara terbuka bersikap skeptis terhadap NATO. Eropa khawatir mengenai komitmen militer AS jika Trump terpilih kembali pada November mendatang.
"Tugas kami adalah memelihara hubungan transatlantik, terlepas dari siapa pun presiden AS," pungkas Tusk dalam wawancara tersebut.
Baca juga: Rusia Serang Kota Lviv di Ukraina, 1 Rudal Lintasi Wilayah Udara Polandia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News