Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Samuel Corum / Getty / AFP)
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Samuel Corum / Getty / AFP)

Biden Tegaskan AS Tidak Dukung Kemerdekaan Taiwan

Willy Haryono • 14 Januari 2024 14:03
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menegaskan pada hari Sabtu kemarin bahwa Washington tidak mendukung kemerdekaan Taiwan. Pernyataan disampaikan setelah warga Taiwan memberikan masa jabatan presiden ketiga kepada partai berkuasa yang bersitegang dengan Tiongkok.
 
Sebelumnya di hari yang sama, Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik (DPP) di Taiwan, menang dalam pemilu. Ia dengan tegas menolak tekanan Tiongkok, berjanji melindungi Taiwan, namun tetap mengupayakan perundingan dengan Beijing.
 
"Kami tidak mendukung kemerdekaan," kata Biden ketika ditanya reaksinya mengenai hasil pemilu Taiwan, seperti dikutip dari laman Times Live, Minggu, 14 Januari 2024.

AS mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taipei ke Beijing di tahun 1979, dan telah lama mengatakan bahwa mereka tidak mendukung deklarasi kemerdekaan formal oleh Taiwan.
 
Namun, AS tetap menjalin hubungan tidak resmi dengan Taiwan, dan tetap menjadi pendukung dan pemasok senjata terpenting bagi pulau demokratis tersebut.
 
Beijing, yang tidak pernah mengesampingkan opsi menggunakan kekuatan militer untuk menjadikan Taiwan berada di bawah kendalinya, khawatir bahwa Lai akan mendeklarasikan Republik Taiwan. Namun menurut Lai, hal tersebut tidak akan dilakukannya.

Satu Tiongkok

Biden sebelumnya telah membuat marah Tiongkok dengan komentar yang tampaknya menunjukkan bahwa AS akan membela Taiwan jika diserang, sebuah penyimpangan dari posisi “ambiguitas strategis” yang telah lama dipegang Negeri Paman Sam.
 
Komentarnya pada hari Sabtu tampaknya merupakan upaya untuk meyakinkan Beijing.
 
Meski begitu, Washington memperingatkan hanya beberapa jam menjelang pembukaan pemilu Taiwan bahwa "tidak dapat diterima" jika "negara mana pun" ikut campur dalam pemilu tersebut.
 
Taiwan, yang diklaim Tiongkok sebagai bagian dari Negeri Tirai Bambu, telah menjadi pulau demokratis sukses sejak mengadakan pemilu presiden langsung pertama pada tahun 1996, yang merupakan puncak dari perjuangan selama beberapa dekade melawan pemerintahan otoriter dan darurat militer.
 
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengucapkan selamat kepada Lai Ching-te atas kemenangannya, dan mengatakan AS "berkomitmen menjaga perdamaian dan stabilitas lintas selat, serta penyelesaian perbedaan secara damai, bebas dari paksaan dan tekanan."
 
Ia mengatakan AS berharap dapat bekerja sama dengan Lai dan para pemimpin semua partai di Taiwan untuk memajukan "hubungan tidak resmi yang telah lama terjalin, konsisten dengan kebijakan Satu Tiongkok."
 
Pemerintahan Biden sempat khawatir bahwa pemilu, transisi, dan pemerintahan baru di Taiwan akan semakin meningkatkan konflik dengan Beijing.
 
Baca juga:  Lai Ching-te Jadi Presiden Taiwan, RI Konsisten Hormati Kebijakan Satu Tiongkok
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan