Staf tersebut, yang menghadiri pengarahan oleh pejabat TI Departemen Luar Negeri mengatakan, para pejabat tersebut mengatakan kepada anggota parlemen bahwa 60.000 email telah dicuri dari 10 akun Kementerian Luar Negeri.
Sebanyak sembilan dari korban tersebut bekerja di Asia Timur dan Pasifik dan satu orang bekerja di Eropa, menurut rincian pengarahan yang dibagikan melalui email oleh staf yang menolak disebutkan namanya.
Pejabat AS dan Microsoft mengatakan, pada Juli lalu peretas yang terkait dengan negara Tiongkok telah mengakses akun email di sekitar 25 organisasi, termasuk Departemen Perdagangan dan Luar Negeri AS, sejak Mei. Sejauh mana kompromi tersebut masih belum jelas.
Laman India Today, Kamis, 28 September 2023 melaporkan, tuduhan AS bahwa Tiongkok berada di balik pelanggaran tersebut telah memperburuk hubungan yang sudah tegang antara kedua negara, karena Beijing telah membantah tuduhan tersebut.
Individu-individu Kementerian Luar Negeri yang akunnya disusupi sebagian besar berfokus pada upaya diplomasi Indo-Pasifik, dan para peretas juga memperoleh daftar yang berisi semua email departemen tersebut, menurut pengarahan pada Rabu.
Peretasan besar-besaran ini telah memfokuskan kembali perhatian pada peran Microsoft yang sangat besar dalam menyediakan layanan TI kepada pemerintah AS.
"Kementerian Luar Negeri telah mulai beralih ke lingkungan “hibrida” dengan beberapa perusahaan vendor dan meningkatkan penggunaan otentikasi multi-faktor, sebagai bagian dari langkah-langkah untuk melindungi sistemnya," menurut para pejabat pada pengarahan tersebut.
Para peretas menyusupi perangkat insinyur Microsoft, yang memungkinkan mereka membobol akun email Departemen Luar Negeri.
Microsoft awal bulan ini mengatakan bahwa peretasan pejabat senior di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan AS berasal dari peretasan akun perusahaan insinyur Microsoft.
“Kita perlu memperkuat pertahanan kita terhadap serangan dan penyusupan siber semacam ini,” kata Schmitt dalam pernyataan yang dibagikan oleh stafnya melalui email kepada Reuters setelah pengarahan tersebut.
“Kita perlu mencermati ketergantungan pemerintah federal pada satu vendor sebagai potensi titik lemahnya,” katanya.
Juru bicara Microsoft belum memberikan komentar mengenai pengarahan Senat tersebut. Perusahaan tersebut, yang mendapat kritik atas praktik keamanannya sejak pelanggaran tersebut, mengatakan bahwa kelompok peretas di belakang mereka - yang dijuluki Storm-0558 - telah membobol akun webmail yang berjalan pada layanan Outlook perusahaan tersebut.
Baca juga: Terduga Hacker Tiongkok Retas Email Kemenlu AS dan Politikus Republik
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id