"Atas perintah saya, militer Amerika Serikat melakukan operasi untuk mengeluarkan personel Pemerintah AS dari Khartoum," kata Biden dalam unggahan di Twitter, Minggu, 23 April 2023.
Beberapa jam sebelumnya, Pasukan Dukungan Cepat (RSF) mengumumkan telah berkoordinasi dengan misi militer AS yang terdiri dari enam pesawat yang telah mengevakuasi para diplomat AS dan keluarga mereka dari negara tersebut.
“Komando Pasukan Pendukung Cepat telah berkoordinasi dengan Misi Pasukan AS yang terdiri dari 6 pesawat, untuk mengevakuasi diplomat dan keluarganya pada Minggu pagi,” kata RSF, dilansir dari Al Jazeera.
Dalam pernyataannya, Biden mengucapkan terima kasih atas 'keterampilan yang tak tertandingi' dari pasukan AS yang terlibat dalam operasi tersebut. Ia mencatat, Djibouti, Ethiopia, dan Arab Saudi telah membantu evakuasi.
Baca juga: Militer dan Milisi Sudan Setuju Bantu Warga Asing Dievakuasi
"Staf kedutaan AS diterbangkan ke lokasi yang dirahasiakan di Ethiopia," kata dua pejabat AS yang mengetahui misi tersebut. Perintah evakuasi diyakini berlaku untuk sekitar 70 warga negara AS.
Dengan kepergian staf kedutaan, Washington telah menutup misi AS di Khartoum tanpa batas waktu, dan Gedung Putih mengatakan tidak memiliki rencana untuk evakuasi terkoordinasi pemerintah dari sekitar 16.000 warga negara AS yang terdaftar di kedutaan karena berada di Sudan.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menuturkan, Negeri Paman Sam akan terus membantu orang Amerika dalam keselamatan dirinya di Sudan. Ia mendesak gencatan senjata untuk mencegah kerusakan lebih lanjut di negeri yang tengah berkonflik tersebut.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News