Kegiatan ibadah pada Selasa 20 Juli 2021 tersebut berlangsung dengan lancar dan para jamaah memanjatkan rasa syukur serta turut mendoakan agar bangsa dan negara Indonesia dapat segera melewati masa pandemi covid-19 ini.
“Kegiatan Salat Iduladha diselenggarakan bersama oleh KBRI/PTRI Wina dan organisasi Warga Pengajian Austria (Wapena) dengan mematuhi protokol kesehatan serta peraturan setempat secara ketat,” pernyataan KBRI/PTRI Wina, yang diterima Medcom.id, Rabu 21 Juli 2021.
“Ketentuan Pemerintah Austria memungkinkan suatu kegiatan dapat berlangsung dengan maksimal 100 orang di area terbuka tanpa izin khusus,” imbuh pernyataan itu.
Salat dibagi dalam dua kloter, pukul 07.30 dan 09.00, agar dapat mengakomodir sebanyak mungkin masyarakat muslim Indonesia di Austria dan Slovenia. Salat pun diikuti Dubes/Watap RI untuk Austria, Slovenia dan Organisasi Internasional di Wina, Darmansjah Djumala beserta keluarga, para staf KBRI/PTRI Wina, dan para WNI yang bekerja dan menuntut ilmu di wilayah kota Wina dan sekitarnya.

KBRI Wina lakukan salat Iduladha setelah pandemi. Foto: KBRI Wina
Dalam pelaksanaannya, para jamaah diwajibkan untuk melakukan pre-registrasi online, menunjukan bukti 3G (bukti telah vaksin, dites negatif atau telah pulih covid-19) sebelum memasuki area salat, membawa sajadah pribadi, menjaga jarak, berwudhu sebelumnya di rumah, dan setiap saat mengenakan masker sesuai peraturan pemerintah Austria.
Kegiatan salat untuk masing-masing kloter berlangsung selama 30 menit, dan usai sholat para jamaah dipersilahkan untuk langsung meninggalkan area melalui jalur yang telah ditentukan dan mengambil makanan box (take away) yang telah disiapkan.
Salat Iduladha berjamaah diselenggarakan dengan pertimbangan kondisi pandemi dan kasus positif yang saat ini relatif terkendali. Pemerintah Austria pun telah memberlakukan kebijakan relaksasi sejak 1 Juli 2021, setelah sebelumnya Austria melakukan lockdown selama sekitar tiga bulan.
Keadaan pandemi mengalami beberapa kali naik turun, Austria pertama kali melakukan lockdown pada bulan Maret 2020 selama hampir empat bulan, hingga saat ini masyarakat Austria telah mengalami paling tidak tiga kali masa lockdown.
Komunitas muslim di Austria melakukan ibadah salat Iduladha di berbagai masjid yang tersebar di berbagai kota dengan mematuhi peraturan protokol kesehatan virus korona. Kegiatan Iduladha di Austria pada umumnya berbeda dengan di Indonesia, dimana pemotongan hewan kurban hanya dilakukan di lokasi rumah pemotongan hewan tertentu. Sedangkan masyarakat muslim Indonesia cenderung melakukan kurban di Tanah Air dan menyalurkannya ke berbagai daerah di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News