Joao Maldonado, 34, salah satu pendiri Nicaraguan Exile Unit (UEN), bermukim di Kosta Rika sejak 2018. Dia meninggalkan Nikaragua bersama ribuan rekan aktivis setelah berpartisipasi dalam protes terhadap pemerintah kiri Presiden Daniel Ortega.
"Saya memiliki kesempatan untuk menemuinya sekarang (Minggu sore), tetapi dia dibius. Dia stabil tetapi kritis," kata istrinya dalam sesi virtual UEN di Facebook, seperti dikutip AFP, Senin 13 September 2021.
Teman dekat mengatakan Maldonado ditembak di sebuah kota di pinggiran ibu kota San Jose, di mana dia bepergian dengan bosnya di dalam mobil.
"Mereka didekati oleh dua pria dengan sepeda motor. Salah satu dari mereka keluar, menodongkan pistol dan mulai menembaki Joao Maldonado., empat dari tembakan itu mengenai Joao, dua di lengan kiri, satu lagi di lengan kiri. thorax dan, jika saya ingat dengan benar, di samping," kata Marlon Medina, seorang anggota UEN dalam pertemuan tersebut.
"Sungguh luar biasa melihat kemarahan (penembak) menembaknya," kata Antonio Escalante, juga anggota UEN, yang bepergian dengan Maldonado di dalam mobil.
"Serangan itu ditujukan padanya, itu pasti,” imbuh Escalante.
Pihak berwenang Kosta Rika sedang mengejar dua penembak, tetapi motif mereka tidak jelas. Serangan itu terjadi di tengah represi politik yang semakin dalam di negara tetangga Nikaragua, di mana lebih dari 34 tokoh oposisi telah ditahan dalam beberapa bulan terakhir.
Di antara mereka adalah tujuh calon presiden untuk pemilihan presiden mendatang, di mana Ortega sedang mencari masa jabatan keempat berturut-turut.
Bulan lalu ketua partai oposisi utama Nikaragua mengatakan dia telah meninggalkan negara itu ke Kosta Rika, khawatir dia juga akan ditahan.
"Kami tidak akan menyerah pada ketakutan dan kelambanan. Kami akan terus bekerja untuk keadilan dan demokratisasi Nikaragua,” pungkas pernyataan UEN.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News