Langkah yang dilakukan termasuk menutup sekolah dan memberlakukan jam malam dari jam 8.00 malam untuk membatasi kegiatan sosial.
Presiden Alberto Fernández, mengingat keadaannya pada hari sebelumnya setelah dia terinfeksi virus korona, mengatakan negara Amerika Selatan perlu "mengulur waktu" dalam perang melawan covid-19. Terutama setelah kasus harian mencapai rekor minggu ini.
"Virus menyerang kami dan masih jauh dari menyerah," kata Fernandez dalam pidato melalui televisi, seperti dikutip dari US News, Kamis 15 April 2021.
Tindakan tersebut akan membuat sekolah ditutup di sebagian besar Buenos Aires mulai Senin. Aturan juga menerapkan penangguhan kegiatan olahraga dalam ruangan, rekreasi, agama dan budaya hingga 30 April.
Argentina mencatatkan 25.157 kasus baru covid-19 pada Rabu, setelah mencapai rekor 27.001 kasus pada Selasa. Negara itu telah menyaksikan total 2,6 juta orang terinfeksi, dengan 58.542 kematian.
Pemerintahan Fernandez sangat ingin menghindari penguncian menyeluruh untuk melindungi pemulihan ekonomi yang rapuh dan dengan tingkat kemiskinan yang meningkat. Tetapi pemerintah telah dipaksa untuk memperketat pembatasan oleh kenaikan tajam kasus baru-baru ini.
Minggu ini Gubernur Provinsi Buenos Aires mengatakan Argentina menghadapi kasus ‘tsunami’. Namun, wali kota Buenos Aires yang merupakan oposisi politik, menentang penutupan sekolah.
Di beberapa lingkungan kota, warga membunyikan klakson mobil dan menggedor panci untuk mengekspresikan ketidaksetujuan mereka dengan tindakan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News