Dalam sebuah pernyataan, misi diplomatik Kuba di Paris menyebutkan adanya dua orang yang melempar tiga bom molotov ke gedung kedutaan. Pintu masuk gedung kedubes terbakar dalam serangan tersebut.
Kedubes Kuba mendeskripsikan peristiwa tersebut sebagai serangan teroris. "Tidak ada yang terluka, namun kerusakan material telah merugikan kami," tutur pihak kedutaan, dilansir dari UPI, Selasa, 27 Juli 2021.
Insiden tersebut terjadi pada Senin malam waktu setempat. "Tindakan teroris seperti ini didorong oleh kampanye pemerintah Amerika Serikat terhadap negara kami, yang terus menghasut tindakan kekerasan," ucap mereka.
"Sekali lagi kami mengutuk tindakan kriminal dan teroris yang dilakukan terhadap perwakilan Kuba dan personel diplomatik di Prancis," tegas kedutaan.
Baca: AS Nyatakan Kuba sebagai Negara Pendukung Terorisme
Menteri Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez mengecam keras serangan itu. Ia menegaskan kembali bahwa Kuba menganggap AS bertanggung jawab atas insiden ini.
Serangan terjadi ketika AS terus meningkatkan tekanan pada Kuba menyusul pecahnya protes anti-pemerintah awal bulan ini. Protes tersebut merupakan yang terbesar di Kuba dalam beberapa dekade terakhir.
Warga Kuba melakukan aksi protes di tengah krisis ekonomi yang diperparah kemunculan pandemi Covid-19.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News