Christina Koch (kanan) termasuk dari empat astronaut NASA yang akan menjalankan misi ke Bulan. (AFP PHOTO/Mark Felix)
Christina Koch (kanan) termasuk dari empat astronaut NASA yang akan menjalankan misi ke Bulan. (AFP PHOTO/Mark Felix)

Keren! Ada Perempuan dan Orang Kulit Hitam Pertama yang Bakal ke Bulan

Marcheilla Ariesta • 04 April 2023 19:00
Houston: Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meluncurkan sebuah tim untuk menjalankan misi manusia ke Bulan, pertama kali dalam lebih dari 50 tahun terakhir. Dari tim tersebut, ada seorang perempuan pertama dan juga pria kulit hitam yang bakal ikut berpetualang ke Bulan untuk kali pertama dalam sejarah.
 
Christina Koch, seorang astronaut NASA yang memegang rekor penerbangan luar angkasa tunggal terlama oleh seorang perempuan, akan menjadi spesialis misi pada penerbangan Artemis II tahun depan mengelilingi Bulan.
 
Christina Hammock Koch terpilih sebagai astronaut NASA pada 2013. Dia menjabat sebagai insinyur penerbangan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk Ekspedisi 59, 60 dan 61.

Koch mencetak rekor penerbangan luar angkasa tunggal terlama oleh seorang perempuan dengan total 328  hari di ruang angkasa. Ia juga sempat berpartisipasi dalam aktivitas spacewalks.
 
"Koch telah ditugaskan sebagai Spesialis Misi I dari misi Artemis II NASA," kata NASA dalam situs mereka.
 
Sementara itu, Victor Glover dari NASA, seorang penerbang angkatan laut, akan mengemudikan pesawat ruang angkasa Orion yang mengelilingi Bulan pada November 2024. Ia bakal menjadi orang kulit hitam pertama yang mengambil bagian dalam misi bulan.
 
Glover adalah astronot NASA kelas 2013 dan Pilot pada penerbangan operasional pertama SpaceX Crew Dragon ke Stasiun Luar Angkasa Internasional. 
 
Glover merupakan kapten dan pilot F/A-18 di Angkatan Laut AS dan merupakan lulusan Sekolah Uji Coba Angkatan Udara AS. Dia adalah anggota kru Ekspedisi 64, dan bertugas sebagai teknisi penerbangan sistem stasiun.
 
Melengkapi kru adalah astronot veteran NASA Reid Wiseman (47) komandan misi, dan Jeremy Hansen, juga (47), mantan pilot pesawat tempur yang sekarang bekerja di Badan Antariksa Kanada.
 
Tiga orang Amerika dan satu orang Kanada akan menjadi astronot pertama yang menjelajah jauh ke luar angkasa sejak misi bersejarah Apollo berakhir pada 1972.
 
Penerbangan Artemis II adalah awal untuk mengembalikan manusia ke Bulan pertama kalinya dalam setengah abad dan akhirnya misi ke Mars.
 
Ketiga astronot Amerika semuanya telah menghabiskan waktu di ISS sementara Hansen, spesialis misi Kanada, akan melakukan penerbangan luar angkasa pertamanya.
 
Keempat astronaut yang mengenakan jas penerbangan biru itu diperkenalkan oleh administrator NASA Bill Nelson di sebuah acara di Johnson Space Center di Houston.
 
“Roket terbesar dan terkuat di dunia akan mendorong mereka maju dan naik ke langit,” kata Nelson, dikutip dari AFP, Selasa, 4 April 2023.
 
"Apakah saya bersemangat?. Tentu saja sangat bersemangat!" kata Koch.
 
Sementara Glover mengatakan, Artemis II “lebih dari sekadar misi ke Bulan dan kembali.”
 
“Ini adalah langkah selanjutnya yang membawa umat manusia ke Mars,” ujarnya.
 
Baca juga:  NASA Umumkan 4 Astronaut Misi Keliling Bulan Artemis II

Mars di Tahun 2040

Wiseman, komandan misi ini mengatakan, kru yang beragam terdiri dari jajaran "operator yang luar biasa."
 
"Kami semua hanya penjelajah profesional," katanya.
 
“Kami mewakili bangsa kami, tetapi kami membutuhkan seluruh dunia untuk mengikuti kami,” sambungnya.
 
Francois-Philippe Champagne, menteri inovasi, sains, dan industri Kanada, menghadiri acara tersebut dan mengatakan, negaranya sangat bangga memiliki seorang Kanada sebagai awak pesawat untuk penerbangan tersebut.
 
Sebagai bagian dari program Artemis, NASA bertujuan untuk mengirim astronaut ke Bulan pada tahun 2025 – lebih dari lima dekade setelah misi Apollo terakhir.
 
Selain menempatkan perempuan pertama dan orang kulit berwarna pertama di Bulan, badan antariksa AS berharap untuk membangun kehadiran manusia yang bertahan lama di permukaan bulan sebagai batu loncatan untuk perjalanan akhirnya ke Mars.
 
Nelson, kepala NASA mengatakan, dia mengharapkan misi berawak ke Mars pada 2040.
 
Misi Artemis II selama 10 hari akan menguji roket Space Launch System NASA yang kuat serta sistem pendukung kehidupan di pesawat ruang angkasa Orion.
 
Penerbangan Artemis pertama selesai pada Desember dengan kapsul Orion tanpa awak yang kembali dengan selamat ke Bumi setelah perjalanan 25 hari mengelilingi Bulan.
 
Selama perjalanan mengelilingi satelit yang mengorbit Bumi dan sebaliknya, Orion menempuh jarak lebih dari 1,6 juta kilometer dan pergi lebih jauh dari Bumi daripada pesawat ruang angkasa yang dapat dihuni sebelumnya.
 
Hanya 12 orang, semuanya pria kulit putih, telah menginjakkan kaki di Bulan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan