Hubungan antara Tiongkok dan Inggris saat ini adalah yang terburuk dalam beberapa dekade. Penyebabnya, London membatasi investasi Tiongkok atas masalah keamanan nasional dan semakin khawatir akan meningkatnya ketegasan militer dan ekonomi Beijing.
Ia akan membicarakan ini dalam pidatonya di Mansion House, distrik keuangan bersejarah London. Cleverly akan mengatakan, Inggris terbuka untuk berusaha memperdalam kerja sama dengan sekutunya di Indo-Pasifik dan meminta Tiongkok untuk memperjelas niatnya.
"Saya mendesak Tiongkok untuk sama-sama terbuka tentang doktrin dan niat di balik ekspansi militernya, karena transparansi pasti menjadi kepentingan semua orang dan kerahasiaan hanya dapat meningkatkan risiko kesalahan perhitungan yang tragis," kata Cleverly, menurut kutipan yang dirilis oleh kantornya.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 25 April 2023, Inggris mengkalibrasi ulang pendekatannya ke Tiongkok setelah Perdana Menteri Rishi Sunak mengumumkan pada November lalu, akhir dari era keemasan hubungan di bawah mantan perdana menteri David Cameron.
Baca juga: MI5 Peringatkan Ada Penyusup Tiongkok di Parlemen Inggris
Para pemimpin Prancis, Jerman, dan Spanyol telah mengunjungi Tiongkok dalam enam bulan terakhir dan menyerukan keterlibatan dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
Berbeda dengan mereka, Inggris dan Amerika Serikat (AS) mengambil pendekatan yang lebih keras terhadap 'ancaman' yang berkembang dari Beijing ke negara mereka.
"Akan jelas dan mudah, bahkan mungkin memuaskan, bagi saya untuk mendeklarasikan Perang Dingin yang baru," katanya. "Jelas, mudah, memuaskan - dan salah."
Cleverly mengatakan, Inggris akan melindungi kepentingan keamanan nasionalnya dan memanggil Beijing jika melanggar kewajiban internasionalnya atau melanggar hak asasi manusia.
Ia akan menggunakan pidatonya untuk mengutuk perlakuan terhadap orang-orang Uyghur di wilayah Xinjiang.
Dia juga bakal menuduh Tiongkok membangun "sebuah kepulauan gulag versi abad ke-21". "Mereka (Tiongkok) mengunci lebih dari satu juta orang pada puncak kampanye ini, sering kali hanya karena menjalankan agama mereka," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News