Sekjen PBB Antonio Guterres. (AFP)
Sekjen PBB Antonio Guterres. (AFP)

Sekjen PBB: Sudan Kian Dekat Menuju 'Perang Saudara Berskala Penuh'

Willy Haryono • 09 Juli 2023 20:47
New York: Sudan berada di ambang "perang saudara berskala penuh," kata Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, di saat bentrokan sengit antara para jenderal yang bersaing terus berlanjut di ibu kota Khartoum.
 
Disampaikan oleh wakil juru bicara sekjen PBB Farhan Haq, Guterres memperingatkan pada Sabtu malam bahwa perang antara militer Sudan dan pasukan paramiliter RSF kemungkinan besar akan mengguncang seluruh wilayah.
 
Sudan jatuh ke dalam kekacauan setelah berbulan-bulan dilanda ketegangan antara panglima militer Jenderal Abdel-Fattah Burhan dan saingannya, Jenderal Mohammed Hamdan Dagalo, komandan RSF. Konflik ini meledak menjadi pertempuran terbuka pada pertengahan April.
Dikutip dari The New Daily, Minggu, 9 Juli 2023, Menteri Kesehatan Sudan Haitham Mohammed Ibrahim mengatakan dalam komentar di televisi bulan lalu bahwa perang telah menewaskan lebih dari 3.000 orang dan melukai lebih dari 6.000 lainnya. Penghitungan kematian, bagaimanapun, sangat mungkin jauh lebih tinggi dari data resmi.
 
Lebih dari 2,9 juta warga Sudan telah meninggalkan rumah mereka ke daerah yang lebih aman di dalam negeri atau menyeberang ke beberapa negara tetangga, menurut data PBB.
 
Pertempuran di Sudan terjadi 18 bulan setelah kedua jenderal memimpin kudeta militer pada Oktober 2021, yang menggulingkan pemerintah transisi sipil yang didukung Barat.
 
Konflik tersebut memupus harapan Sudan akan transisi damai menuju demokrasi setelah pemberontakan rakyat memaksa militer mencopot otokrat lama, Omar al-Bashir, pada April 2019. Perang telah mengubah ibu kota Khartoum dan daerah perkotaan lainnya di seluruh negeri menjadi medan perang.
 
Penduduk di Khartoum mengatakan pertempuran sengit sedang berlangsung pada Minggu pagi di selatan ibu kota.
 
Faksi yang bertikai menggunakan senjata berat dalam pertempuran di lingkungan Kalaka, dan pesawat militer terlihat melayang di atas daerah tersebut, kata warga bernama Abdalla al-Fatih.
 
Dalam pernyataannya, Guterres juga mengutuk serangan udara pada Sabtu kemarin, yang menurut otoritas kesehatan menewaskan sedikitnya 22 orang di Omdurman, sebuah kota tepat di seberang Sungai Nil dari Khartoum. Serangan itu adalah salah satu yang paling mematikan dalam konflik terbaru Sudan.
 
Baca juga:  22 Orang Tewas dalam Serangan Udara Tentara Sudan di Omdurman
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id

(WIL)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif