Jumat kemarin, Kepolisian Salt Lake City telah merilis rekaman kamera tubuh terkait peristiwa penangkapan terhadap pria bernama Nykon Brandon, yang terjadi pada 14 Agustus.
Satu hari setelahnya, para aktivis mempertanyakan mengapa seorang pria tak bersenjata berakhir tewas dalam penahanan polisi. Mereka menuduh polisi telah menggunakan kekuatan berlebih yang berujung kematian.
"Mencuri sebuah bir tidak lantas harus dibalas dengan hukuman mati," kata Lex Scott, pendiri gerakan Black Lives Matter-Utah.
"Saya tidak peduli jika pria itu merampok 10 bank per hari. Dia tidak pantas mati. Dia hanya pantas untuk dibawa ke pengadilan," sambungnya, dikutip dari laman India Today, Minggu, 28 Agustus 2022.
Kematian Brandon, pria berusia 35 tahun, terjadi di saat AS masih menghadapi masalah pembunuhan polisi terhadap individu tak bersenjata. Banyak dari kasus tersebut melibatkan warga AS yang mengalami masalah mental.
Para aktivis hak asasi manusia di AS menyerukan adanya reformasi. Mereka menyarankan agar individu dengan gangguan kejiwaan seharusnya ditangani tim khusus, bukan polisi.
Dalam akun Facebook milik Brandon, disebutkan bahwa dirinya pernah belajar di Southwestern Indian Polytechnic Institute di Alburquerque, dan bekerja di sebuah perusahaan penjual barang-barang rumah tangga.
Banyak orang yang menuliskan komentar di Facebook Brandon mengekspresikan keterkejutan dan rasa duka atas peristiwa di Salt Lake City.
Menurut keterangan juru bicara Kepolisian Salt Lake City Brent Weisberg, peristiwa di lokasi kejadian saat itu terjadi sangat cepat dan kacau, seperti yang terlihat langsung di rekaman kamera tubuh polisi.
"Situasinya kacau, dan petugas kami harus membuat keputusan yang sangat cepat demi mengendalikan situasi," ucap Weisberg.
Ia mengatakan polisi mulai memberikan pertolongan medis kepada Brandon pada pukul 15.27. Satu menit kemudian, polisi memberikan beberapa dosis Narcan dan melakukan prosedur menekan dada, walau pada akhirnya Brandon tak tertolong.
Weisberg mengatakan, polisi tidak merilis video pertolongan medis terhadap Brandon demi mempertimbangkan rasa duka pihak keluarga.
Baca: 8 Polisi AS Tembak Mati Pria Kulit Hitam Tak Bersenjata di Ohio
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id