Guterres berbicara usai Israel menggempur Gaza dengan serangkaian serangan udara yang menewaskan 10 orang dari satu keluarga dan menghancurkan menara 13 lantai bernama al-Jalaa.
Kelompok Hamas membalas serangan udara itu dengan rentetan roket.
"Sekjen terguncang dengan jumlah korban warga sipil yang terus bertambah, termasuk kematian 10 orang dari satu keluarga," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric, dilansir dari laman France 24 pada Minggu, 16 Mei 2021.
"Beliau juga sangat terganggu oleh hancurnya sebuah bangunan tinggi di kota Gaza yang menampung sejumlah kantor media internasional dan beberapa unit apartemen," sambungnya.
Baca: Menara Kantor Media Internasional di Gaza Hancur Diserang Israel
Guterres sekali lagi mengingatkan semua kubu bahwa menyerang warga sipil dan bangunan media merupakan pelanggaran terhadap aturan internasional. "Hal itu harus sebisa mungkin dihindari," sebut Dujarric.
Serangkaian serangan udara dan artiler Israel sejak 10 Mei lalu telah menewaskan 145 orang, termasuk 41 anak-anak, dan melukai 1.100 lainnya. Ini merupakan aksi kekerasan terburuk di kawasan sejak 2014.
Sementara di Gaza, Hamas telah melepaskan setidaknya 2.300 roket ke arah Israel. Jumlah korban tewas serangan Hamas mencapai 10 orang, termasuk seorang anak kecil dan satu prajurit, dengan korban luka lebih dari 560.
Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome, telah mencegat sebagian besar roket yang diluncurkan Hamas.
Hari ini, Dewan Keamanan PBB dijadwalkan menggelar pertemuan darurat isu Palestina-Israel. Utusan Khusus Amerika Serikat Hady Amr telah tiba di Tel Aviv, dan dijadwalkan bertemu perwakilan Israel serta Palestina untuk mendorong perjanjian gencatan senjata.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News