Sejumlah serikat pekerja memulai demo menentang rencana reformasi pajak di Kolombia pada Rabu kemarin. Mereka meminta Presiden Kolombia Ivan Duque untuk segera menarik proposal tersebut.
Cali, kota terbesar ketiga di Kolombia, menjadi lokasi aksi protes terintens sejauh ini. Aksi protes di kota tersebut diwarnai penjarahan dan pembakaran sejumlah bus kota.
Ombudsman hak asasi manusia nasional Kolombia, Carlos Camargo, mengatakan bahwa tiga demonstran tewas dalam bentrokan di Kali, dan tiga kematian lainnya sedang diselidiki.
Camargo mengatakan satu kematian masing-masing tercatat di Bogota dan Neiva. Di kota Soacha, seorang polisi dilaporkan meninggal akibat luka-luka pada Rabu kemarin.
Dilansir dari laman France 24 pada Minggu, 2 Mei 2021, Human Rights Watch (HRW) mengaku telah menerima sejumlah laporan dugaan pelanggaran HAM di Cali. Sementara menurut beberapa grup HAM lokal, terdapat setidaknya 14 kematian terkait unjuk rasa di Cali.
Dalam sebuah pesan video pada Sabtu malam, Duque mengatakan bahwa kota-kota yang berisiko tinggi dilanda aksi kekerasan akan dijaga personel militer dan juga staf penjamin HAM.
Unjuk rasa di Kolombia pada Sabtu malam tetap terjadi meski Duque mengumumkan bahwa reformasi pajak tidak akan meliputi beberapa poin, seperti pajak makanan dan penghasilan.
Pemerintah Kolombia berkukuh reformasi pajak ini penting demi menstabilkan keuangan negara dan mendanai sejumlah program sosial.
Baca: Pengangguran Kolombia Capai Level 14,7%
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News