"Saya sangat berterima kasih kepada Kanselir Merkel karena mengunjungi saya di rumah sakit," kata Navalny lewat akun Twitter-nya, dilansir dari AFP, Senin, 28 September 2020.
Kritikus Kremlin berusia 44 tahun itu keluar dari rumah sakit Charite di Berlin pekan lalu setelah menerima perawatan selama beberapa minggu akibat terpapar Novichok.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia jatuh sakit dalam penerbangan dari Siberia ke Moskow bulan lalu. Beberapa laboratorium di Prancis, Jerman dan Swedia mengonfirmasi Navalny diracun dengan racun militer tersebut.
Majalah Der Spiegel Jerman kemarin melaporkan bahwa Merkel mengunjungi Navalny dalam 'pertemuan rahasia' di rumah sakit Charite. Pertemuan diam-diam itu menggarisbawahi adanya komitmen pribadi Kanselir untuk kasus Navalny.
Navalny mengonfirmasi pertemuan tersebut, namun menurutnya pertemuan itu tidak rahasia.
"Sebaliknya, pertemuan pribadi itu sangat menyenangkan, dan seperti percakapan keluarga," tuturnya.
Kremlin membantah tuduhan keterlibatan dalam insiden yang menimpa Navalny. Mereka menuduh para pemimpin Barat memberikan informasi yang salah atas penyakit yang dialami Navalny.
Rusia bersikeras dokter di Omsk tidak menemukan adanya racun di tubuh Navalny.
Saat ini, Navalny masih berada di Jerman. Menurut juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, kritikus Kremlin itu berencana kembali ke Rusia jika ia sudah pulih benar.
(FJR)