Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev pada 3 Februari 2020. (Sergei SUPINSKY / AFP)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev pada 3 Februari 2020. (Sergei SUPINSKY / AFP)

Bertemu Presiden Ukraina, Erdogan Serukan Laut Hitam yang Damai

Willy Haryono • 11 April 2021 16:03
Ankara: Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerukan penurunan ketegangan di Ukraina, negara yang saat ini tengah bersitegang dengan Rusia. Erdogan menegaskan bahwa Turki menginginkan kawasan Laut Hitam yang "damai."
 
"Tujuan utama kami adalah, Laut Hitam terus menjadi laut yang damai, tenang, dan dipenuhi kerja sama," ucap Erdogan dalam konferensi pers bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dilansir dari laman Yeni Safak pada Minggu, 11 April 2021.
 
Mengenai ketegangan terkini antara Ukraina dan Rusia, Erdogan meminta Zelensky untuk mengedepankan solusi "diplomatik yang damai." Ia juga menekankan kembali bahwa Turki tidak akan mengakui status Krimea, wilayah Ukraina yang dianeksasi Rusia.

Zelensky mengapresiasi sikap Erdogan terkait ketegangan di Laut Hitam. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan Turki yang "sangat penting bagi integritas wilayah Ukraina."
 
Baca:  Presiden Ukraina Kunjungi Wilayah Separatis Pro-Rusia
 
Ia mengatakan bahwa industri pertahanan merupakan pendorong utama di balik kemitraan strategis antara Ukraina dan Turki.
 
Pertemuan antara Erdogan dan Zelensky berlangsung di Huber Mansion di Istanbul pada Sabtu, pukul 15.45 waktu setempat. Pertemuan berlangsung selama lebih kurang tiga jam.
 
Dialog kedua presiden berlangsung saat Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia sedang meningkatkan jumlah pasukannya di wilayah timur yang berbatasan dengan Ukraina. AS menyebut jumlah pasukan Rusia di perbatasan hampir sama seperti di tahun 2014, saat Moskow mencaplok Krimea dari Kiev.
 
Washington juga sekali lagi menekankan bahwa aneksasi Krimea merupakan sebuah pelanggaran terhadap aturan internasional.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan