Pesawat luar angkasa militer yang diluncurkan oleh perusahaan SpaceX adalah tipe X-37B. Pesawat luar angkasa rahasia ini dioperasikan oleh US Space Force menuju orbit menggunakan salah satu roket Falcon Heavy pada hari Kamis lalu.
Peluncuran yang sempat tertunda beberapa kali itu merupakan kali kedua perusahaan roket Elon Musk meluncurkan pesawat luar angkasa secara rahasia, seperti dinukil dari Business Insider, Sabtu, 30 Desember 2023.
Pesawat ulang-alik nir-awak itu memegang rekor waktu paling lama yang dihabiskan di orbit yaitu selama 908 hari dan membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mengelilingi bumi dan melakukan operasi militer yang tidak ditentukan.
Baca juga: Elon Musk Tolak Undangan ke Gaza dari Hamas |
Hal ini membuat sejumlah pihak berspekulasi bahwa pesawat tersebut digunakan untuk tujuan aktivitas telik sandi. Tujuan sebenarnya dari X-37B merupakan rahasia yang dijaga ketat.
Sebelumnya, pihak US Space Force telah mengeluarkan pernyataan bahwa X-37B akan beroperasi di tatanan orbit baru untuk misi kali ini dengan kemungkinan yang menunjukkan bahwa pesawat luar angkasa tersebut dapat mencapai orbit lebih tinggi dan menghabiskan waktu lebih lama di sana dibandingkan rekor sebelumnya.
US Space Force yang diumumkan sebagai cabang baru pertama militer AS pada lebih dari setengah abad oleh presiden AS Donald Trump tahun 2018 ini telah menjadi pelanggan utama SpaceX dalam beberapa tahun terakhir. Pihak militer dikabarkan telah memberikan kontrak peluncuran pesawat kepada perusahaan roket Elon Musk sebesar USD1,23 miliar pada bulan November.
Baca juga: Blue Origin kembali ke Luar Angkasa setelah Jeda Setahun |
Hal ini merupakan penanda betapa dominan SpaceX dalam industri roket dengan ketergantungan pemerintah AS pada perusahaan yang berbasis di California itu. Fakta lain adalah perusahaan tersebut merupakan satu-satunya penyedia layanan di AS yang saat ini dapat membawa astronot ke orbit.
SpaceX telah melakukan sebanyak 96 peluncuran tahun ini dengan rata-rata satu peluncuran setiap beberapa hari. Jumlah tersebut lebih banyak dibandingkan kompetitornya dengan penantang ternama seperti Blue Origin milik Jeff Bezo yang berjuang untuk mengejar SpaceX.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News