Dalam pernyataannya, Paus Fransiskus mengekspresikan kengerian atas "tindakan barbar yang menewaskan anak-anak" serta warga sipil tak bersenjata. Ia meminta agar invasi segera dihentikan "sebelum kota-kota (di Ukraina) berubah menjadi pemakaman."
"Atas nama Tuhan, semoga tangisan mereka yang menderita dapat terdengar, dan semoga pengeboman serta serangan berhenti! Semoga ada negosiasi nyata dan cepat, dan semoga koridor kemanusiaan berjalan efektif dan aman," kata Paus Fransiskus, dikutip dari laman UPI, Minggu, 13 Maret 2022.
"Saya minta kepada Anda: hentikan pembantaian ini!" sambungnya.
Fransiskus juga mengatakan bahwa Mariupol telah "menjadi kota martir" di tengah pengeboman konstan oleh pasukan Rusia yang mengganggu sebagian besar koridor kemanusiaan untuk urusan evakuasi warga sipil.
Baca: Ukraina Tuduh Rusia Gempur Sebuah Masjid di Mariupol
Jumat kemarin, organisasi Doctors Without Borders mengatakan bahwa krisis kemanusiaan di Mariupol "sangat parah" di tengah pengeboman pasukan Rusia yang terus berlanjut setiap hari.
Mereka mengaku tidak dapat masuk ke Mariupol untuk memberikan bantuan kepada warga sipil, yang saat ini mengalami kekurangan pasokan makanan dan air bersih.
Sementara itu di Italia, bus yang mengangkut 50 pengungsi Ukraina terguling di jalan raya antara Foril dan Cesena. Kecelakaan tersebut menewaskan satu orang dan melukai beberapa lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
