Hal itu disampaikan oleh dokter penyakit menular Amerika Serikat, Anthony Fauci, pada Kamis 1 April.
Vaksin, yang pernah dipuji sebagai tonggak lain dalam perang melawan pandemi covid-19, telah dirundung pertanyaan sejak akhir tahun lalu. Bahkan saat telah diizinkan untuk digunakan oleh puluhan negara, tidak termasuk Amerika Serikat.
Fauci, yang kini menjabat Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular dan kepala penasihat medis Gedung Putih mengatakan, Amerika Serikat memiliki kontrak yang cukup dengan pembuat vaksin lain untuk memvaksinasi seluruh penduduknya. Vaksin yang dimiliki AS mungkin cukup untuk suntikan penguat di musim gugur.
Ditanya apakah Amerika Serikat akan menggunakan dosis vaksin AstraZeneca, Fauci mengatakanm "Itu masih belum jelas”.
“Perkiraan umum saya adalah mengingat hubungan kontrak yang kami miliki dengan sejumlah perusahaan, kami memiliki cukup vaksin untuk memenuhi semua kebutuhan kita tanpa meminta AstraZeneca,” tegas Fauci, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat 2 April 2021.
Akhir tahun lalu, AstraZeneca dan University of Oxford menerbitkan data dari percobaan sebelumnya dengan dua pembacaan kemanjuran yang berbeda sebagai akibat dari kesalahan dosis. Kemudian pada Maret, lebih dari selusin negara untuk sementara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah laporan mengaitkannya dengan gangguan pembekuan darah yang langka.
Juga pada Maret, badan kesehatan AS mengatakan data dari perusahaan memberikan gambaran yang tidak lengkap tentang kemanjurannya. Beberapa hari kemudian AstraZeneca mempublikasikan hasil yang menunjukkan kemanjuran yang berkurang, meskipun masih kuat.
"Jika Anda melihat jumlah (dosis) yang akan kami dapatkan, jumlah yang dapat diperoleh dari J&J, dari Novavax dari Moderna jika kami mengontrak lebih, kemungkinan kami dapat menangani meningkatkan yang kita butuhkan, tapi saya tidak bisa mengatakan dengan pasti,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News