Sejumlah orang terlihat meletakkan bunga di depan pagar Istana Buckingham. Beberapa dari mereka terlihat menahan tangis setelah Britania Raya kehilangan salah satu tokoh dengan masa jabatan terlama dalam sejarah kerajaan.
Sebagian warga terlihat menundukkan kepala, saling berpelukan, dan juga berlutut dalam menyampaikan doa untuk Pangeran Philip.
Lautan bunga terlihat di luar pagar Istana Buckingham dan Istana Windsor sepanjang Jumat kemarin. Meski mengapresiasi gestur publik, juru bicara kerajaan menyarankan masyarakat untuk berdonasi ke lembaga amal jika ingin menyampaikan tribut untuk Pangeran Philip.
Baca: Biden dan Jajaran Mantan Presiden AS Kenang Pangeran Philip
Pernyataan kerajaan juga diperkuat jajaran menteri, yang mengatakan bahwa "tribut bunga sebaiknya tidak diletakkan di area kerajaan di masa (pandemi) seperti saat ini."
"Meski ini adalah masa sulit bagi banyak orang, kami meminta publik untuk tidak berkerumun di area-area kerajaan dan melanjutkan mengikuti protokol kesehatan, terutama mengenai menghindari berkumpul dalam jumlah besar dan meminimalisasi perjalanan," ucap juru bicara Kantor Kabinet Inggris, dilansir dari laman BBC pada Sabtu, 10 April 2021.
"Kami mendukung keluarga kerajaan yang meminta agar tribut bunga sebaiknya tidak diletakkan di masa seperti saat ini," sambungnya.
Pandemi Covid-19 berdampak besar pada rencana pemakaman Pangeran Philip. Elemen publik dalam prosesi penghormatan terakhir Pangeran Philip kemungkinan besar tidak akan bisa terlaksana sesuai rencana awal.
Sejak awal, Pangeran Philip mengaku tidak menginginkan prosesi pemakaman ala kerajaan karena tak mau ada "kehebohan" di tengah masyarakat. Saat ini, jenazah Pangeran Philip berada di Istana Windsor, sebelum nantinya akan dibawa ke St George's Chapel untuk sebuah seremoni sesuai keinginannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News