Dalam pernyataan yang diunggah di media sosial, Zelensky juga melaporkan bahwa sebanyak 370.000 tentara Ukraina mengalami luka-luka, meski angka ini mencakup tentara yang mengalami cedera lebih dari satu kali, termasuk cedera ringan.
Selain itu, Zelensky mengeklaim bahwa Rusia telah kehilangan 198.000 tentaranya, sementara 550.000 lainnya mengalami luka-luka. Hingga saat ini, angka tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Baik Ukraina maupun Rusia secara rutin merilis estimasi korban pihak lawan, namun keduanya cenderung enggan untuk mempublikasikan data kerugian di pihak mereka sendiri.
Pembaruan ini menunjukkan peningkatan signifikan jumlah korban jiwa di pihak Ukraina dibandingkan dengan laporan terakhir pada Februari 2024, ketika Zelensky menyebutkan 31.000 tentara Ukraina telah gugur.
Langkah Zelensky memberikan pembaruan ini diduga terkait dengan pernyataan Presiden AS terpilih, Donald Trump, yang mengklaim di media sosial bahwa Ukraina telah kehilangan 400.000 tentara secara "menggelikan," sementara Rusia disebut kehilangan atau melukai hampir 600.000 tentaranya.
Kerugian di Pihak Rusia
Trump tidak menjelaskan dari mana data tersebut diperoleh, tetapi pernyataan itu memicu perhatian publik dan diskusi global.Trump, yang telah lama menyatakan keinginannya untuk mengakhiri perang, menyebut banyak nyawa "sia-sia terbuang". Namun, detail mengenai rencana spesifik Trump untuk menyelesaikan konflik masih belum jelas.
Melansir dari BBC, Senin 9 Desember 2024, estimasi korban Rusia yang diungkapkan oleh Zelensky serupa dengan laporan dari pejabat Barat. Kementerian Pertahanan Inggris, misalnya, mencatat bahwa Rusia mengalami 45.680 korban jiwa hanya pada bulan November 2024, menjadikannya bulan paling mematikan sejak awal invasi.
Rata-rata, 1.523 tentara Rusia dilaporkan tewas atau terluka setiap hari. Pada 28 November, Rusia kehilangan lebih dari 2.000 personel dalam satu hari—rekor tertinggi sejauh ini.
Pemerintah Rusia membantah klaim tersebut, menyebut kerugian di pihak Ukraina jauh lebih besar dibandingkan dengan mereka.
Meski demikian, analisis internasional menyebut bahwa taktik Rusia yang sering digambarkan sebagai "penggilingan daging" menjadi salah satu alasan tingginya jumlah korban di pihak mereka.
Aliansi NATO
Konflik terus berlanjut dengan perkembangan terbaru di medan perang. Pasukan Rusia melanjutkan serangan di garis depan timur, merebut sekitar 2.350 kilometer persegi wilayah di Ukraina timur dan kawasan Kursk di Rusia sejak awal tahun.Sementara itu, Ukraina masih mempertahankan sejumlah kecil wilayah di Rusia yang berhasil direbut dalam serangan mengejutkan pada Agustus lalu.
Zelensky menyebut jumlah korban tersebut sebagai bagian dari pembahasan lebih luas tentang prospek akhir perang. Dalam pembicaraannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Donald Trump di Paris, Zelensky menekankan perlunya perdamaian yang berkelanjutan dengan jaminan keamanan internasional yang efektif bagi Ukraina.
Kremlin mengindikasikan keterbukaan untuk negosiasi, tetapi syarat untuk menghentikan permusuhan telah ditetapkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sejak Juni.
Tuntutan itu mencakup pengakuan Ukraina terhadap wilayah yang dikuasai Rusia dan pembatalan aspirasi Kyiv untuk bergabung dengan NATO—syarat yang telah ditolak Ukraina secara tegas. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Kali Pertama, Zelensky Bersedia Serahkan Sejumlah Wilayah Ukraina ke Rusia
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id