"Situasi di Afghanistan begitu memprihatinkan, dan Kanada tidak akan tinggal diam," kata Menteri Imigrasi Marco Mendicino, dilansir dari laman Voice of America, Jumat, 13 Agustus 2021.
Pengungsi yang akan ditamping Kanada meliputi "kelompok-kelompok rentan," baik yang masih ada di Afghanistan atau sudah melarikan diri ke beberapa negara tetangga.
Sejumlah pesawat yang mengangkut pengungsi asal Afghanistan sudah tiba di Toronto pada Jumat kemarin, ucap Mendicino.
Saat Taliban terus bergerak ke arah ibu kota Afghanistan, pasukan khusus Kanada membentuk sebuah rencana untuk mengevakuasi para staf diplomatik dari Kabul. Selain Kanada, beberapa negara seperti Spanyol, Denmark, Norwegia, dan Belanda juga melakukan tindakan serupa.
"Melindungi kedutaan besar Kanada beserta stafnya adalah prioritas kami," kata Menteri Luar Negeri Marc Garneau.
"Kanada berutang banyak kepada masyarakat Afghanistan, dan kami akan meneruskan upaya untuk mengamankan mereka semua," sambungnya via Twitter.
Masih pada Jumat kemarin, Taliban telah menguasai kota terbesar kedua di Afghanistan, Kandahar, dan juga Lashkar Gah dan Herat. Saat ini, Taliban menguasai sekitar sepertiga dari total 34 ibu kota di Afghanistan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan AS John Kirby menyebut meningkatnya aksi kekerasan Taliban sebagai sesuatu yang "sangat mengkhawatirkan." Namun ia menyatakan bahwa Kabul, ibu kota Afghanistan, tidak berada di bawah ancaman Taliban.
Baca: Taliban Kian Mengancam, Diplomat Asing Beramai-ramai Tinggalkan Afghanistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
