Kubu oposisi Nikaragua telah menyerukan masyarakat untuk memboikot Ortega.
Ortega mengecam dugaan campur tangan AS dalam pemilu di negaranya. Pemenang pemilu di Nikaragua akan berkuasa untuk lima tahun ke depan, dan juga memegang 90 dari 92 kursi di kongres.
Front Sandinista yang berkuasa dan sekutunya mengendalikan Kongres Nikaragua dan semua lembaga pemerintah. Ortega pertama kali menjabat sebagai presiden dari 1985 hingga 1990, sebelum kembali berkuasa pada 2007.
Baru-baru ini ia mendeklarasikan istrinya, Wakil Presiden Rosario Murillo, sebagai 'rekan presiden.'
Dilansir dari Euro News, Senin, 8 November 2021, pemilu Nikaragua berlangsung tertib dan ditutup pada Minggu malam tanpa insiden berarti. Hasil awal pemilu Nikaragua diperkirakan muncul Senin ini.
Baca juga: Permasalahan HAM yang Menghantui Pemilu Nikaragua
Sebelumnya, pihak oposisi meminta warga Nikaragua untuk tinggal di rumah dan tidak ikut menggunakan hak suara. Ini merupakan bentuk protes atas proses pemilihan yang dinilai oposisi dan juga negara-negara Barat tidak kredibel.
Juni lalu, polisi menangkap tujuh calon penantang Ortega atas tuduhan pengkhianatan. Hingga hari pemilihan, mereka tetap ditahan.
Sementara itu, pemimpin oposisi lainnya juga ditahan menjelang pemilihan. Pesaing yang tersisa pada pemilu Nikaraua hanya politisi yang kurang dikenal dari partai-partai kecil. Mereka juga dianggap bersahabat dengan Front Sandinista milik Ortega.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News