Petugas keamanan dalam jumlah besar menutup akses ke beberapa lokasi krusial di Minsk, termasuk Lapangan Kemerdekaan di jantung ibu kota Belarusia. Kementerian Dalam Negeri Belarusia melaporkan ada setidaknya 140 penangkapan oleh polisi dalam aksi protes di Minsk.
Belarusia dilanda unjuk rasa masif sejak pemilihan umum presiden pada 9 Agustus lalu. Kelompok oposisi menuding kubu petahana berbuat curang dalam penghitungan suara.
Lukashenko, yang sudah berkuasa di Belarusia selama 26 tahun, tidak bersedia mundur dan juga membantah adanya kecurangan dalam pilpres.
Komisi Elektoral Belarusia menyatakan Lukashenko sebagai pemenang pilpres lewat raihan 80,1 persen suara, sementara capres oposisi Svetlana Tikhanovskaya hanya 10,12 persen.
Dikutip dari BBC, Senin 31 Agustus 2020, demonstrasi di Minsk berlangsung tegang. Polisi antihuru-hara dalam jumlah besar berhadapan dengan ribuan pedemo yang membawa balon, bunga, dan juga bendera oposisi berwarna merah dan putih.
Steve Rosenberg dari BBC melaporkan bahwa jumlah aparat keamanan di Minsk jauh lebih banyak dibanding beberapa aksi protes sebelumnya. Sejumlah pengunjuk rasa terlihat berbaring di jalan raya untuk mencegah polisi melintas.
Sebagian dari mereka menghina Lukashenko yang baru saja berulang tahun ke-66. Ada pedemo yang membawa boneka kecoa dan menyanyikan lagu selamat ulang tahun bernada sindiran.
Banyak ruas jalan diblokade polisi untuk mencegah lebih banyak warga yang ingin bergabung ke beberapa lokasi aksi protes.
Sekelompok pengunjuk rasa terlihat berjalan menuju kediaman Lukashenko di Lapangan Kemerdekaan, yang dijaga ketat polisi antihuru-hara dan juga beberapa kendaraan meriam air.
Sejumlah mobil lapis baja terlihat di sekitar Minsk. Selain di wilayah ibu kota, aksi protes berskala kecil terjadi di kota-kota lain seperti Brest dan Grodno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id