"Akan tetapi, sebanyak 71 mahasiswa harus pindah dari asrama atas kebijakan universitas. Sementara itu, ada tiga mahasiswa yang belum mendapatkan tempat tinggal," kata Permias New York dalam sebuah pernyataan yang diterima Medcom.id, Selasa 24 Maret 2020.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Permias bersinergi dengan KBRI Washington DC dan KJRI New York. KJRI New York dan Permias telah mengadakan rapat khusus untuk membahas masalah yang dihadapi para mahasiswa pada 17 Maret lalu.
"Mahasiswa diharapkan agar tetap solid, waspada, dan bersikap tenang," ujar Konsul Jenderal RI untuk New York DR. Arifi Saiman.
Selain itu, Koordinator Fungsi Perlindungan WNI, Oki Yanuar, juga menambahkan bahwa KJRI New York telah membuka pelayanan daruat 24 jam tujuh hari yang dapat dimanfaatkan mahasiswa.
Mahasiswa diharuskan saling berkoordinasi secara berkala dengan berbagai kantor perwakilan RI. Koordinasi Fungsi Pensosbud KJRI New York, Rizal Wirakara merekomendasikan agar mahasiswa dapat memantau pengumuman resmi pemerintah setempat dan kantor perwakilan RI.
Saat ini Permias telah menghentikan seluruh kegiatan yang mengakibatkan kerumunan mahasiswa hingga 31 Maret 2020 mendatang. Permias juga mendukung gerakan jaga jarak aman untuk mencegah penyebaran virus.
New York tengah mengalami lockdown setelah lebih dari 12 ribu orang dinyatakan positif.
Gubernur New York mengumumkan rencana untuk mengubah pusat konvensi menjadi rumah sakit dengan 1.000 tempat tidur. "Ini akan menjadi lebih buruk sebelum akhirnya nanti membaik. Kami masih relatif tenang sebelum badai," ucap Gubernur Andrew Cuomo.
Per hari ini, jumlah kasus positif korona menjadi 381.653 kasus. Jumlah negara dan wilayah yang terjangkit virus korona bertambah tiga menjadi 195.
Dari total kasus tersebut, jumlah kematian mencapai 16.558 kasus, sedangkan 102.429 kasus di antaranya sembuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News