Truk militer Rusia bergerak ke Ukraina untuk melakukan serangan darat. Foto: AFP
Truk militer Rusia bergerak ke Ukraina untuk melakukan serangan darat. Foto: AFP

Lebih dari 100 Rudal Diluncurkan Rusia ke Arah Ukraina

Fajar Nugraha • 24 Februari 2022 23:54
Moskow: Serangan Rusia di Ukraina yang dimulai pada 24 Februari 2022 pagi waktu setempat,  telah memasukkan "kira-kira lebih dari 100 rudal yang diluncurkan Rusia dari berbagai jenis dalam serangan awal”.
 
“Rudal tersebut termasuk rudal balistik jarak pendek sebagai senjata utama. Tetapi jumlahnya juga termasuk rudal balistik jarak menengah, rudal jelajah, rudal permukaan-ke-udara dan rudal yang diluncurkan dari laut dari Laut Hitam," kata pejabat Amerika Serikat (AS), seperti dikutip CNN, Kamis.
 
“Sedikitnya 75 pesawat pengebom berat dan sedang bersayap tetap menjadi bagian dari serangan awal di Ukraina,” kata pejabat itu.

Baca: Putin Deklarasikan Dimulainya Operasi Militer Khusus di Ukraina.
 
Rusia memprakarsai beberapa serangan darat ke Ukraina dari Belarus, barat laut Kiev, pejabat itu menambahkan.
 
Sejauh ini, target Rusia di Ukraina termasuk target “militer dan pertahanan udara”, yang berarti “barak, gudang amunisi, hampir sepuluh lapangan terbang”.
 
Sementara itu, Presiden Putin berbicara dengan Presiden Belarusia Aleksandr G. Lukashenko melalui telepon Kamis pagi untuk membahas situasi di Ukraina. Berita itu muncul saat pemerintah Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah menyerang dari Belarus dan Rusia, menyerang pos pemeriksaan perbatasan dengan artileri, alat berat, dan senjata ringan.
 
Layanan perbatasan negara Ukraina melaporkan bahwa pasukan Rusia yang ditempatkan di Belarus, utara Ukraina, telah melancarkan serangan dengan dukungan dari militer Belarusia. Rusia telah mengerahkan sebanyak 30.000 tentara ke Belarus untuk latihan bulan ini yang menurut Amerika Serikat dapat dijadikan dalih untuk membangun kekuatan invasi yang dapat mengancam ibu kota, Kiev.
 
Perbatasan antara Belarus dan Ukraina jarang dilindungi, dan dari satu penyeberangan dapat ditempuh dengan berkendara cepat sejauh 140 mil ke Kyiv.
 
Presiden Aleksandr G. Lukashenko dari Belarusia mengatakan, pasukan negaranya tidak terlibat dalam operasi Rusia. Berbicara pada pertemuan dengan petinggi militer, Lukashenko mengatakan bahwa atas permintaannya, pasukan Rusia tinggal di Belarus, utara Ukraina, setelah latihan bersama mereka dengan pasukan Belarusia.
 
Kementerian pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan 74 fasilitas darat militer Ukraina, termasuk 11 lapangan terbang, tiga pos komando dan 18 stasiun radar untuk sistem rudal anti-pesawat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan