Hampir 900.000 kasus terdeteksi rata-rata setiap hari di seluruh dunia antara 22 Desember hingga 28 Desember, dengan banyak negara mencatat rekor tertinggi baru selama 24 jam terakhir, termasuk Amerika Serikat, Australia, dan banyak negara Eropa.
Meskipun penelitian menunjukkan varian Omicron kurang mematikan daripada beberapa pendahulunya, tambahan pasien covid-19 bakal membuat rumah sakit kewalahan. Sementara bisnis mungkin kesulitan untuk terus beroperasi karena pekerja harus dikarantina.
Baca: FDA: Rapid Tes Covid-19 Cenderung Tidak Akurat Terhadap Omicron
Prancis, Inggris, Italia, Spanyol, Portugal, Yunani, Siprus, dan Malta semuanya mencatat rekor jumlah kasus baru pada Selasa, 28 Desember 2021. Sementara itu, jumlah rata-rata kasus covid-19 harian di Amerika Serikat mencapai rekor 258.312 selama tujuh hari terakhir. Puncak sebelumnya adalah angka 250.141 yang tercatat pada awal Januari tahun ini.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pada Rabu, 29 Desember 2021, bahwa 90 persen pasien yang berakhir di perawatan intensif belum menerima vaksin penguat, yang menurut petugas medis adalah perlindungan terbaik terhadap Omicron yang menular.
"Varian Omicron terus menyebabkan masalah nyata, Anda melihat kasus meningkat di rumah sakit, tetapi jelas lebih ringan daripada varian Delta," kata Johnson dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 30 Desember 2021.
Infeksi harian baru di Australia melonjak menjadi hampir 18.300 pada Rabu, melampaui tertinggi pandemi sebelumnya sekitar 11.300 yang dicapai sehari sebelumnya.
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan, negaranya membutuhkan "perubahan gigi" untuk mengelola laboratorium yang terbebani, dengan antrian panjang masuk dan masuk dilaporkan di sejumlah daerah.
Kemacetan pengujian juga telah terjadi di negara-negara Eropa, termasuk Spanyol di mana permintaan alat tes covid-19 gratis yang disediakan oleh pemerintah daerah Madrid jauh melampaui, dengan antrean panjang terbentuk di luar apotek.
Sejumlah pemerintah juga semakin khawatir dengan banyaknya masyarakat yang terpaksa melakukan isolasi mandiri karena pernah kontak dengan penderita virus korona.
"Kami tidak bisa membiarkan semua orang dikeluarkan dari peredaran karena mereka kebetulan berada di tempat tertentu pada waktu tertentu," kata Morrison dari Australia kepada wartawan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis 30 Desember 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News