Presiden AS Joe Biden umumkan rencana persiapan negaranya masuki endemi covid-19. Foto: AFP
Presiden AS Joe Biden umumkan rencana persiapan negaranya masuki endemi covid-19. Foto: AFP

AS Susun Cetak Biru Covid-19 Memasuki Masa Endemi

Fajar Nugraha • 04 Maret 2022 16:05
Washington: Pejabat tinggi kesehatan Amerika Serikat (AS) menyusun cetak biru nasional untuk mengelola covid-19 ke depan. Cetak biru ini juga mengatur kehidupan warga AS memasuki masa endemi.
 
National Covid-19 Preparedness Plan ini akan mempersiapkan setiap wabah varian baru tanpa menutup sekolah dan bisnis, selain juga menyerukan dana tambahan dari Kongres.
 
“Rencana itu akan membantu memindahkan Amerika dari krisis ke masa ketika covid-19 tidak mengganggu kehidupan kita sehari-hari," kata Gedung Putih, seperti dikutip AFP, Jumat 4 Maret 2022.

Pengumuman ini dikeluarkan sehari setelah Presiden Joe Biden mengakui perjuangan bangsa melawan virus korona telah memasuki fase baru.
 
“Kita harus siap untuk menanggapi varian baru dengan cepat dan menjaga sekolah dan bisnis kita tetap buka,” isi dari National Covid-19 Preparedness Plan atau Rencana Kesiapsiagaan Covid-19 Nasional yang diperbarui.
 
Rencana ini termasuk menyebutkan kebutuhan untuk mempertahankan vaksin dan suntikan booster, perawatan, tes, dan masker.
 
Gedung Putih meminta lebih banyak dana untuk membayar perawatan dan tes covid-19, di antara upaya lainnya. Tetapi mereka tidak menjelaskan jumlah dana tertentu.
 
Koordinator respons covid-19 Gedung Putih Jeff Zients mengatakan, kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers bahwa pemerintahan Biden akan bekerja dengan anggota parlemen AS dalam beberapa minggu ke depan untuk menyelesaikan angka. Sumber yang mengetahui masalah tersebut bulan lalu mengatakan pemerintahan Biden sedang mencari tambahan USD30 miliar dari Kongres.
 
Zients juga meminta Kongres untuk mengesahkan kembali kredit pajak untuk membayar cuti sakit dan keluarga ketika orang tertular covid-19.
 
“Pendanaan tambahan akan membantu membangun kembali persediaan tes, pil antivirus, dan masker untuk orang Amerika; memperkuat pengumpulan data dan kemampuan pemantauan nasional untuk mendeteksi varian yang muncul; dan meningkatkan pembuatan vaksin,” kata Zients.
 
Tetapi Senator Republik Mitt Romney, dalam sebuah tweet, mengatakan "perhitungan penuh" dari triliunan dolar yang telah disetujui diperlukan sebelum anggota parlemen "bahkan dapat mempertimbangkan untuk mendukung permintaan ini."
 
"Pertanyaan meningkat tentang ke mana tepatnya uang tambahan itu pergi," kata sebuah surat kepada Biden yang ditandatangani oleh 36 senator Partai Republik, termasuk Romney pada Rabu, mengutip USD1,9 triliun yang disahkan pada Maret 2021 di atas dana bantuan Covid-19 yang sebelumnya disetujui.
 
Biden, dalam pidato kenegaraannya di depan Kongres pada Selasa, mengumumkan bahwa Departemen Kehakiman AS akan menunjuk kepala jaksa untuk memeriksa penipuan pandemi.
 
Dia mencatat Amerika harus bergeser dengan infeksi yang menurun dan berbagai tindakan pencegahan berkurang dua tahun setelah covid-19 menutup sebagian besar negara itu. Tetapi dia juga memperingatkan agar tidak berpuas diri terhadap penyakit itu, yang menurut para ahli masih bisa melonjak lagi dengan varian baru.
 
“Kami tidak akan pernah menerima begitu saja hidup dengan covid-19. Kami akan terus memerangi virus, seperti yang kami lakukan terhadap penyakit lain,” tegas Biden kepada anggota parlemen.
 
Dia juga mengumumkan rencana baru untuk mengizinkan orang Amerika menjalani tes covid-19 di apotek dan mendapatkan pil antivirus gratis jika hasilnya positif.
 
Lebih dari 955.000 orang telah meninggal karena covid-19 di Amerika Serikat sejak awal 2020 dengan total 79.114.386 kasus yang dilaporkan di AS.
 
Para pejabat AS mengatakan dengan vaksin dan perawatan yang lebih banyak tersedia dan dengan kasus-kasus yang cenderung menurun, para pekerja - termasuk pegawai federal - dapat dengan aman kembali ke kantor dalam beberapa hari dan minggu mendatang.
 
"Kami jelas menuju ke arah yang benar," ucap Dr Anthony Fauci, pejabat tinggi penyakit menular negara itu.
 
Tetapi, dia menambahkan: "Kami tahu bahwa kami harus menghadapi covid-19 pada tingkat tertentu untuk beberapa waktu mendatang."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan