Dilansir dari The Hill, Kamis, 4 November 2021, pengumuman penyelidikan tersebut muncul setelah nota kesepahaman ditandatangani antara Presiden Venezuela, Nicolas Maduro dan Khan, dimana pemerintah Maduro berjanji untuk bekerja sama dalam penyelidikan.
Memorandum tersebut mengatakan, Pemerintah Venezuela keberatan dengan penyelidikan itu. Mereka mengatakan, peristiwa di negara itu tidak membenarkan “perpindahan dari tahap pemeriksaan pendahuluan ke tahap penyelidikan.”
“Sebagai negara, kami menghormati keputusan ini. Meskipun kami telah menjelaskan bahwa kami tidak sejalan. Kami telah menandatangani perjanjian yang menjamin, dengan cara yang efektif, kerja sama, saling melengkapi, saling mendukung, dialog konstruktif untuk mencari kebenaran dan keadilan,” kata Maduro.
Langkah untuk membuka penyelidikan tersebut dilakukan, setelah Venezuela dan oposisinya meminta ICC untuk menyelidiki satu sama lain.
“Pembukaan resmi penyelidikan kejahatan terhadap kemanusiaan, oleh ICC, membuktikan hak untuk mendapatkan keadilan yang telah ditolak di Venezuela bagi para korban dan keluarga mereka,” pemimpin oposisi, Juan Guaido merayakan dalam sebuah cuitan.
Kini, jutaan warga Venezuela disebut telah meninggalkan negara tersebut, dikarenakan kekurangan pangan dan hiperinflasi. AS pun menuduh pemerintah dan pejabat Venezuela melakukan korupsi dan menerima suap dengan mengorbankan rakyat negara. (Nadya Ayu Soraya)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News