FBI maupun pihak berwenang terkait belum menentukan identitas peretas (hacker) atau motif di balik peretasan serta pengiriman email sampah.
Dalam email sampah tersebut, penerima mendapat peringatan bahwa informasi pribadi mereka mungkin sudah berada di bawah serangan Vinny Troia, seorang hacker ternama dan pemilik dari perusahaan keamanan siber Night Lion Security.
Troia juga memiliki keterkaitan dengan grup keamanan siber bernama TheDarkOverlord.
Peretasan baru dikonfirmasi FBI satu hari setelahnya pada Sabtu kemarin. "Sistem yang diretas langsung dimatikan dengan cepat," ucapnya.
"FBI dan CISA menyadari adanya insiden yang meliputi pengiriman email palsu dari akun @ic.fbi.gov," tutur FBI, dilansir dari New York Post, Minggu, 14 November 2021.
"Ini merupakan situasi yang masih berjalan, sehingga kami belum dapat memberikan informasi tambahan," sambungnya.
Piranti keras (hardware) yang terkena dampak peretasan, lanjut FBI, telah dikeluarkan dari jaringan setelah peretasan diketahui. FBI meminta semua masyarakat AS untuk selalu waspada jika menerima email mencurigakan.
Pengiriman email spam FBI ini pertama kali dilaporkan oleh The Spamhaus Project, sebuah organisasi nirlaba yang melacak spam serta ancaman siber lainnya. Data penelusuran The Spamhaus Project memperlihatkan lonjakan lalu lintas email dari dua gelombang pengiriman berskala masif.
Alex Grosjean dari The Spamhaus Project mengatakan bahwa email dalam jumlah besar itu dikirim dari sebuah server FBI.
Baca: Hacker Iran Gencarkan Serangan Siber ke Amerika Serikat
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News