Sekjen PBB Antonio Guterres. (AFP)
Sekjen PBB Antonio Guterres. (AFP)

PBB Mohon Hamas-Israel Buka Jalur Kemanusiaan untuk Korban Perang di Gaza

Marcheilla Ariesta • 16 Oktober 2023 17:32
Jenewa: Warga Palestina terus melarikan diri ke wilayah selatan Gaza ketika pemboman besar-besaran Israel terus berlanjut dari udara, laut dan darat. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan permohonan koridor kemanusiaan kepada Hamas dan Israel.
 
Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengatakan, warga sipil terus mengungsi ke wilayah selatan Gaza menyusul peringatan pemerintah Israel untuk mengevakuasi wilayah utara.
 
Dalam sebuah pernyataan, Guterres juga menyampaikan permohonan kemanusiaan kepada Hamas dan Israel karena satu juta orang di Gaza, setengah dari populasinya, telah mengungsi.

“Dalam momen dramatis ini, ketika kita berada di ambang jurang kehancuran di Timur Tengah, adalah tugas saya sebagai Sekretaris Jenderal PBB untuk menyampaikan dua seruan kemanusiaan yang kuat,” kata Guterres, dilansir dari Anadolu Agency, Senin, 16 Oktober 2023.
 
“Bagi Hamas, para sandera harus segera dibebaskan tanpa syarat. Bagi Israel, akses bantuan kemanusiaan yang cepat dan tanpa hambatan harus diberikan untuk pasokan kemanusiaan dan pekerja demi warga sipil di Gaza,” imbuhnya.
 
UNWRA mengatakan, jumlah korban tewas meningkat, dan jumlah kantong jenazah yang tersedia di Gaza tidak mencukupi.
 
Meski begitu, UNRWA menuturkan pihaknya terus mengadvokasi agar hukum humaniter internasional dan perlindungan warga sipil dihormati.
 
Badan PBB tersebut mengatakan, 14 anggota stafnya telah terbunuh.

Perintah Evakuasi Israel

“Ini adalah laporan yang sudah dikonfirmasi, namun jumlahnya mungkin lebih tinggi,” kata UNWRA.
 
Badan tersebut memiliki 23 laporan yang telah dikonfirmasi mengenai instalasi UNRWA di seluruh Jalur Gaza yang terkena dampak serangan udara, namun jumlah totalnya kemungkinan lebih tinggi.
 
Dari satu juta orang yang mengungsi di Gaza, sekitar 600.000 Pengungsi Internal (IDP) berada di Wilayah Tengah, Khan Yunis dan Rafah, dan hampir 400.000 orang berlindung di fasilitas UNRWA, tambahnya.
 
Badan tersebut mengatakan pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk membantu dengan cara apa pun. Hal ini berarti, termasuk menyediakan tempat di tempat penampungan, makanan, air, atau dukungan psikologis.
 
“Meskipun pasukan Israel mengeluarkan perintah evakuasi, sejumlah pengungsi yang tidak diketahui jumlahnya masih berada di sekolah-sekolah UNRWA di Utara,” kata badan PBB tersebut.
 
Menurut PBB, masyarakat di seluruh Gaza memiliki akses yang sangat terbatas terhadap air minum bersih.
 
Masyarakat mengkonsumsi air payau dari sumur pertanian sebagai upaya terakhir, sehingga memicu kekhawatiran serius terhadap penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air.

Krisis Kemanusiaan di Gaza

Sepuluh hari setelah konflik dengan kelompok Palestina Hamas, pemboman dan blokade Israel terhadap Jalur Gaza terus berlanjut, dengan lebih dari 1 juta orang – hampir setengah total penduduk Gaza – terpaksa mengungsi.
 
Gaza mengalami krisis kemanusiaan yang mengerikan karena tidak adanya listrik, sementara air, makanan, bahan bakar dan pasokan medis hampir habis.
 
Militer Israel juga menyerukan agar penduduk utara Jalur Gaza mengungsi ke selatan menuju tempat yang lebih aman. Perkiraan populasi di sana sekitar 2,4 juta orang.
 
Tim-tim bantuan telah memperingatkan potensi bencana kemanusiaan di sana, dan sekitar satu juta penduduk Palestina yang mengungsi mengeluh kehabisan air.
 
Adapun pihak militer Israel mengatakan bahwa Hamas telah menyandera 155 orang pada hari Minggu. (Abdurrahman Addakhil)
 
Baca juga:  
Invasi Darat Belum Dimulai, Israel Sebut Warga Gaza Masih Bisa Mengungsi
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan