Lopez Obrador mengatakan bahwa upaya pencarian telah diluncurkan untuk menemukan dua detektif federal, yang terdiri dari seorang pria dan perempuan.
Berbicara dalam konferensi pers harian, sang presiden berkata: "Saya berharap ini tidak ada hubungannya dengan pihak-pihak yang tidak ingin kita menemukan para pemuda tersebut."
Melansir dari Independent.co.uk, Rabu, 13 Maret 2024, hilangnya kedua detektif merupakan tanda terbaru dari tantangan berat di bidang hukum dan ketertiban di negara bagian Guerrero, tempat resor Acapulco berada.
Negara bagian ini telah dihantui kasus 43 mahasiswa di Guerrero, yang hilang pada 2014 dan diyakini telah diculik otoritas setempat untuk kemudian diserahkan dan dibunuh geng narkoba.
Para mahasiswa di perguruan tinggi tersebut, yang berlokasi di Tixtla sebelah utara Acapulco, memiliki sejarah panjang dalam demonstrasi dan bentrokan dengan polisi. Pekan kemarin, seorang mahasiswa di Meksiko ditembak mati dalam apa yang menurut polisi merupakan konfrontasi dengan sejumlah mahasiswa yang mengendarai mobil curian.
Salah satu polisi yang terlibat dalam penembakan tersebut telah ditahan dan diselidiki, setelah presiden menggambarkan penembakan tersebut sebagai "penyalahgunaan wewenang" dan menegaskan bahwa mahasiswa yang meninggal tidak menembakkan senjata apa pun.
Geng Narkoba di Guerrero
Namun Lopez Obrador mengakui pada Selasa kemarin bahwa polisi negara bagian yang ditahan dalam kasus tersebut sempat melarikan diri dari tahanan, sebelum kemudian diserahkan kepada jaksa federal.Presiden menyatakan bahwa polisi negara bagian Guerrero tidak menjaga rekan mereka dengan baik, dengan mengatakan bahwa "protokol penangkapan tidak diikuti."
Sementara itu, total 43 mahasiswa laki-laki yang hilang di Meksiko satu dekade lalu diyakini telah dibunuh dan dibakar anggota geng narkoba. Kedua detektif yang hilang itu adalah bagian dari upaya selama bertahun-tahun untuk menemukan di mana tulang belulang puluhan siswa itu dikubur.
Lopez Obrador tidak merinci kapan kedua detektif itu menghilang.
Pihak berwenang Meksiko hanya mampu mengidentifikasi pecahan tulang yang terbakar pada tiga dari 43 mahasiswa yang hilang. Pekerjaan ini sebagian besar melibatkan pencarian tempat pembuangan jenazah secara rahasia di daerah pedesaan dan terpencil di Guerrero, tempat kartel narkoba aktif beroperasi.
Baca juga: Meksiko Tangkap Pelaku Pembantaian 43 Murid Sekolah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News