Baca: Israel Serang Gaza, 20 Warga Palestina Tewas.
“Peningkatan kekerasan yang signifikan di Tepi Barat, di dalam dan dekat Gaza, dan di Yerusalem Timur perlu segera dihentikan," kata Juru Bicara Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell, seperti dikutip AFP, Selasa 11 Mei 2021.
Namun seperti halnya negara Barat, Borrell tidak mengomentari serangan udara Israel ke Gaza yang sudah menewaskan 20 warga Palestina. Dia mengecam serangan roket dari Gaza ke wilayah Israel, yang tidak menimbulkan korban jiwa sama sekali.
"Penembakan roket dari Gaza terhadap penduduk sipil di Israel sama sekali tidak dapat diterima dan memicu dinamika eskalasi," tambah Borrell dalam sebuah pernyataan.
“Peningkatan kekerasan yang signifikan di Tepi Barat yang diduduki, termasuk di Yerusalem Timur serta di dalam dan sekitar Gaza perlu segera dihentikan,” katanya.
“Semua pemimpin memiliki tanggung jawab untuk bertindak melawan ekstremis. Status quo situs suci harus dihormati sepenuhnya. Kami mengulangi seruan kami di semua pihak untuk terlibat dalam upaya penurunan ketegangan. Korban sipil lebih lanjut harus dicegah sebagai prioritas,” tegas Borrell.
Serangan roket dari Gaza itu merupakan sebuah bentuk respons dari tindakan pihak keamanan Israel yang menyerang warga Palestina melakukan Salat Jumat terakhir di Masjid Al-Aqsa. Selain itu, ada juga upaya pemukim ilegal Israel yang berupaya mengusir keluarga Palestina di Sheikh Jarrah.
Perintah pengusiran ini akhirnya ditunda oleh pengadilan Israel. Padahal keluarga Palestina itu sudah tinggal di Sheikh Jarrah selama ratusan tahun.
Baca: Ratusan Warga Palestina Terluka dalam Bentrokan Baru dengan Pasukan Israel.
Sementara Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa lebih dari 700 warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan pasukan keamanan Israel di Yerusalem dan di Tepi Barat, termasuk hampir 500 orang yang dirawat di rumah sakit.
Dikatakan lebih dari 600 yang terluka berada di Yerusalem saja. Sedangkan polisi Israel mengatakan 32 petugas terluka.
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh sebelumnya mengatakan, serangan roket akan berlanjut sampai Israel menghentikan "semua adegan terorisme dan agresi di Yerusalem dan masjid Al-Aqsa."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News