Mantan Menlu AS Henry Kissinger usul Ukraina mau berdamai dengan Rusia. Foto: AFP
Mantan Menlu AS Henry Kissinger usul Ukraina mau berdamai dengan Rusia. Foto: AFP

Serukan Negosiasi Damai Ukraina-Rusia, Saran Eks Menlu AS Ditolak Kiev

Marcheilla Ariesta • 19 Desember 2022 14:02
Washington: Diplomat veteran Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger mengatakan waktunya semakin dekat untuk negosiasi perdamaian di Ukraina. Hal ini, menurut dia, dapat mengurangi risiko perang dunia yang menghancurkan.
 
Namun, komentarnya ditolak pemerintah Kiev. Menurut mereka, pernyataan Kissinger hanya untuk 'menenangkan agresor'.
 
Pemerintah Ukraina menegaskan, tidak mungkin ada kesepakatan yang melibatkan penyerahan wilayah.

"Waktunya semakin dekat untuk membangun perubahan strategis yang telah dicapai dan mengintegrasikannya ke dalam struktur baru untuk mencapai perdamaian melalui negosiasi," tulis Kissinger di majalah The Spectator, dilansir dari VOA, Senin, 19 Desember 2022.
 
"Proses perdamaian harus menghubungkan Ukraina dengan NATO, bagaimanapun diungkapkan. Alternatif netralitas tidak lagi berarti," tulis Kissinger.
 
Pembantu Presiden Ukraina, Mykhailo Podolyak di Telegram mengatakan, Kissinger tidak mengerti apapun. Ia menegaskan, sifat perang ini berdampak terhadap tatanan dunia.
 
"Resep yang diminta oleh mantan menteri luar negeri, tetapi takut untuk mengatakannya dengan lantang, sederhananya menenangkan agresor dengan mengorbankan bagian-bagian Ukraina dengan jaminan non-agresi terhadap negara-negara lain di Eropa Timur," kata Podolyak.
 
"Semua pendukung solusi sederhana harus mengingat hal yang sudah jelas: kesepakatan apa pun dengan 'iblis' -,perdamaian yang buruk dengan mengorbankan wilayah Ukraina,- akan menjadi kemenangan bagi Putin dan resep kesuksesan bagi para otokrat di seluruh dunia," sambungnya.
 
Aaron David Miller, seorang rekan senior di think tank Carnegie Endowment, juga menolak proposal Kissinger.
 
"Henry Kissinger menyerukan gencatan senjata di sepanjang perbatasan sebelum perang 2/24 dengan Rusia membatalkan penaklukannya dan negosiasi atas wilayah yang direbut pada tahun 2014. Apa yang Kissinger tidak izinkan adalah politik di kedua sisi membuat ide ini tidak mungkin sekarang, mungkin tidak akan pernah," sambungnya.
 
Rusia sekarang menguasai sekitar seperlima dari Ukraina.
 
Kremlin mengatakan Kiev harus mengakui aneksasi Moskow atas wilayah selatan dan timur. Ukraina mengatakan setiap tentara Rusia harus meninggalkan wilayahnya, termasuk Krimea, yang dianeksasi Rusia pada 2014.
 
Kyiv masih berusaha 'melamar' untuk bergabung dengan NATO setelah Moskow mengumumkan aneksasi selanjutnya pada September. Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut 'operasi militer khusus' ini sebagai momen menentukan bagi negaranya.
 
Ukraina dan Barat mengatakan Putin tidak memiliki pembenaran untuk apa yang mereka katakan sebagai perang pendudukan gaya kekaisaran. Kissinger memperingatkan bahwa keinginan untuk membuat Rusia "impotensi", atau bahkan mencari pembubaran Rusia, dapat menimbulkan kekacauan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan