Dikutip dari PBS News Hour, Zelensky akan bergabung dengan para pemimpin NATO di hari kedua pertemuan puncak di Vilnius, Lithuania.
Salah satu agenda hari ini adalah pengukuhan Dewan NATO-Ukraina, sebuah badan yang dibentuk untuk meningkatkan hubungan antara Kyiv dan aliansi militer transatlantik beranggotakan 31 negara.
Zelensky juga akan bertemu secara terpisah dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, di saat dirinya mencari lebih banyak dukungan senjata dan amunisi dari Washington dan negara-negara NATO lainnya. Dukungan senjata diperlukan untuk bertahan di tengah invasi Rusia yang terjadi sejak Februari tahun lalu.
AS, Inggris, Prancis, dan Jerman diperkirakan akan mengeluarkan jaminan kepada Ukraina tentang dukungan keamanan jangka panjang dalam bentuk persenjataan canggih, pelatihan, dan bantuan militer lainnya. Menurut sejumlah pejabat, jaminan ini kemungkinan akan disampaikan setelah KTT NATO berakhir.
Negara-negara lain di dalam aliansi NATO juga akan bergabung dengan kerangka kerja tersebut dengan komitmen bilateral mereka sendiri.
Dalam KTT NATO di Vilnius pada Selasa kemarin, Zelensky mengaku kecewa karena NATO tidak memberikan batas waktu untuk keanggotaan - sebuah prospek yang sebelumnya ia sebut "tidak masuk akal."
"NATO akan membuat Ukraina lebih aman, Ukraina akan membuat NATO lebih kuat," kata Zelensky kepada ribuan orang di Vilnius, banyak yang mengibarkan bendera Ukraina. Penembak jitu berjaga di atap-atap rumah selama berlangsungnya pidato.
Usai pidato tersebut, Zelensky beralih ke bahasa yang lebih lembut terhadap sekutu NATO pada Selasa malam.
"Pertahanan kami adalah prioritas utama, dan saya berterima kasih kepada mitra kami atas kesediaan mereka mengambil langkah baru," tulisnya via Twitter.
"Lebih banyak senjata untuk prajurit kami, lebih banyak perlindungan hidup untuk seluruh Ukraina! Kami akan membawa alat pertahanan baru yang penting ke Ukraina," sambungnya.
Baca juga: Ukraina Kesal, NATO Hanya Beri Harapan Palsu untuk Bergabung
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News