Editornya mengatakan, Milashina kini berada dalam kondisi 'sulit' di rumah sakit Moskow.
Kelompok kebebasan pers dan hak asasi internasional menyuarakan keprihatinan setelah Milashina mengaku dipukuli dan ditahan di bawah todongan senjata dengan seorang pengacara selama perjalanan kerja ke wilayah yang bergejolak di Rusia selatan awal pekan ini.
"Milashina berada di rumah sakit di Moskow. Terus terang, kondisinya sulit, dia benar-benar dipukuli dengan kejam, dipukuli dengan tongkat," kata Dmitry Muratov, editor makalahnya, Novaya Gazeta, dikutip dari AFP, Rabu, 5 Juli 2023.
Novaya Gazeta menerbitkan video Milashina di rumah sakit dengan kepala dicukur dan tangannya dibalut. Human Rights Watch (HRW) mengatakan, para penyerang mencukur rambutnya dan menuangkan pewarna hijau ke tubuhnya.
Kremlin dan pemimpin kuat Chechnya, Ramzan Kadyrov mengatakan, mereka yang bertanggung jawab akan diidentifikasi.
Juru bicara Vladimir Putin mengatakan, akan membutuhkan waktu untuk penyelidikan penuh, dan penyelidik sedang melakukan pekerjaan mereka.
"Kita tunggu saja. Semua reaksi telah disuarakan dan sekarang semua tindakan sedang diambil," kata Dmitry Peskov kepada wartawan.
Sementara itu Muratov menuturkan, jari Milashina patah dan penyerang sempat meminta akses ke teleponnya. "Kondisinya seperti yang Anda duga (parah)," tambahnya.
Milashina telah meliput pelanggaran hak di Chechnya, republik Kaukasus yang diperintah selama bertahun-tahun oleh Kadyrov, mantan panglima perang.
Sejak tahun 2000, Novaya Gazeta telah menyaksikan enam jurnalis dan kontributornya terbunuh, termasuk reporter investigasi Anna Politkovskaya, yang ditembak mati di Moskow di hari ulang tahun Presiden Vladimir Putin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News