Kepala WFP David Beasley mengatakan kepada BBC bahwa lebih dari tiga juta orang di DR Kongo kini menghadapi risiko kelaparan. Ia mengingatkan bahwa ratusan ribu anak-anak di DR Kongo dapat mati kelaparan dalam beberapa bulan ke depan jika bantuan tidak segera disalurkan.
Kekerasan meletus di provinsi Kasai pada Agustus 2016, setelah kematian seorang pemimpin lokal dalam bentrokan dengan petugas keamanan. Gelombang kekerasan memicu 1,5 juta warga melarikan diri dari rumah, banyak dari mereka masih anak-anak.
Beasley menyebut situasi di provinsi Kasai sebagai sebuah "bencana."
"Tim kami di lapangan melihat banyak rumah dibakar, anak-anak mengalami malnutrisi dan juga banyak yang sudah meninggal dunia," tutur Beasley, Minggu 29 Oktober 2017.
"Jika tidak mendapatkan bantuan dana dan juga makanan, anak-anak ini bisa mati kelaparan dalam beberapa bulan ke depan," sambung dia.
Saat ini WFP hanya memiliki 1 persen dari pendanaan yang dibutuhkan untuk membantu masyarakat Kasai. Ia mengingatkan bahwa musim hujan membuat jalanan di Kasai semakin sulit dilalui truk pengangkut bantuan.
Namun jika bantuan dikirim via udara, Beasley mengkhawatirkan tingginya biaya transportasi.
"Kalau kami menunggu beberapa pekan lagi sebelum menerima dana atau makanan, saya tidak bisa membayangkan situasinya akan memburuk seperti apa," kata Beasley.
"Kami membutuhkan bantuan, dan kami membutuhkannya sekarang," lanjut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News