Perang saudara di Suriah pekan ini telah memasuki tahun kedelapan. Sejumlah kekuatan dunia tidak mampu membendung konflik kompleks ini, yang telah menewaskan lebih dari 350.000 orang dan membuat setidaknya setengah juta lainnya kehilangan tempat tinggal.
Banyak warga sipil berhamburan keluar dari Jisreen, Ghouta Timur, dalam serangan terbaru pada Sabtu. Banyak dari mereka adalah anak-anak kecil yang ikut berlarian di samping orangtua masing-masing.
Dilansir Channel News Asia, Minggu 18 Maret 2018, seorang wartawan AFP di kota dekat Arbin mendengar suara pengeboman. Serangan selama sebulan terakhir ini sudah menewaskan lebih dari 1.400 warga sipil.
Serangan udara terbaru menewaskan 37 warga sipil di Ghouta Timur, menurut laporan grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR). Sebagian besar serangan terjadi di kota Zamalka.
Sepanjang Sabtu, sekitar 20.000 orang berhasil keluar dari Ghouta Timur yang berlokasi di dekat Damaskus. Jumlah seluruh pengungsi yang menghindari pembantaian di Ghouta Timur sejak tiga hari terakhir mencapai sekitar 50.000 orang.
Militer Rusia, sekutu Suriah, menyebutkan lebih dari 30.000 orang telah melarikan diri dari Ghouta Timur di hari terakhir.
Pasukan rezim telah merebut kembali sekitar 80 persen Ghouta Timur sejak meluncurkan serangan udara dan serangan brutal pada 18 Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News