medcom.id, Beirut: Kelompok Hizbullah Lebanon dan tentara Suriah melancarkan serangan, pada Jumat 21 Juli 2017, demi menyapu gerilyawan dari daerah perbatasan Suriah-Lebanon.
Sapuan itu diungkapkan seorang komandan dalam aliansi militer yang berjuang mendukung Presiden Bashar al-Assad.
"Operasi menargetkan gerilyawan dari kelompok Front Nusra di daerah Juroud Arsal di pinggiran kota Arsal di Lebanon, dan di daerah pegunungan Qalamoun barat di Suriah," kata komandan tersebut.
Kawasan Juroud Arsal yang tandus -- antara Suriah dan Lebanon -- juga menjadi basis operasi militan Islamic State (ISIS). Beberapa ribu pengungsi Suriah tinggal di kamp-kamp di Juroud Arsal.
Televisi al-Manar Hizbullah, Jumat 21 Juli 2017 mengatakan bahwa gerilyawan Nusra menjadi sasaran di Jurro Arsal dan di daerah dekat kota Fleita, Suriah. Rekaman siaran Al-Manar menunjukkan senapan artileri ditembakkan dari belakang sebuah truk yang mengibarkan bendera Hizbullah. Bubungan asap mengepul dari perbukitan.
Tentara Lebanon mengerahkan bala bantuan di pinggiran kota Arsal buat mengantisipasi operasi tersebut. Juga bertujuan mencegah militan melarikan diri ke Lebanon, kata sumber keamanan Lebanon, pekan ini.
Sumber itu mengatakan bahwa tentara berada dalam posisi defensif. "Jika posisi kita tidak diserang, kita tidak akan mulai (menembak)," katanya.
Komandan pro-Assad berkata, tentara Lebanon tidak berpartisipasi dalam serangan Jumat.
Front Nusra adalah afiliasi resmi Al Qaeda dalam perang saudara Suriah sampai tahun lalu. Kini mereka secara resmi memutuskan hubungan dengan Al Qaeda dan mengibarkan panjinya sendiri. Kelompok ini sekarang memelopori aliansi al-Islam Tahrir al-Sham.
Perdana Menteri Lebanon Saad al-Hariri menuturkan, pada Selasa 18 Juli 2017, bahwa tentara Lebanon, penerima bantuan militer Amerika Serikat, akan melakukan operasi yang direncanakan dengan hati-hati di daerah Juroud Arsal. Namun tidak ada koordinasi dengan tentara Suriah.
Pada 2014, wilayah Arsal menjadi lokasi salah satu kecamuk paling dahsyat perang Suriah hingga ke Lebanon, ketika para militan secepat kilat menyerbu kota Arsal.
Kelompok Syiah asal Lebanon yang didukung Iran, Hizbullah, memberikan Presiden Suriah Assad dukungan militer yang sangat penting dalam perang. Peran itu mendapat kritik keras dari Perdana Menteri Saad al-Hariri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News