"Mohammed Jawawdeh, warga Yordania, 17 tahun, meninggal di tempat kejadian. Kedua, Bashar Hamarneh, seorang dokter yang ada di dekat Kedubes saat itu, meninggal di rumah sakit," kata sumber keamanan Yordania.
Sementara, warga Israel yang terluka adalah Wakil Direktur Keamanan Kedubes Israel dan saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa hanya ada seorang Yordania yang tewas dan dua orang terluka.
Sampai saat ini, pasukan keamanan Yordania masih berjaga-jaga di sekitar kedutaan dan juga jalan-jalan utama di Amman.
Dikutip dari AFP, Senin 24 Juli 2017, polisi Yordania masih menyelidiki motif dibalik penembakan tersebut.
Sejatinya, Israel dan Yordania terikat kesepakatan damai pada 1994. Namun, hubungan kedua negara itu menegang lagi usai langkah yang ditempuh Israel terhadap Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa.
Pejabat Yordania telah meminta Israel untuk menghentikan pemasangan detektor logam di Masjid Al Aqsa. Sebab, pemasangan detektor logam telah memicu bentrokan berdarah dengan Palestina.
Ribuan warga Yordania melakukan demonstrasi pada Jumat 21 Juli 2017 mengkritik Israel. Demonstrasi dilakukan di Amman dan kota-kota serta tempat pengungsian di seluruh kerajaan.
Sekitar 7 juta warga Yordania memang berasal dari Palestina. Mereka merupakan warga yang diusir atau melarikan diri ke Yordania dalam pertempuran yang menyertai pembentukan Israel pada 1948.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News