"Dalam beberapa bulan ke depan kita akan melihat operasi yang bertujuan untuk menyingkirkan milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) dan Islamic State (ISIS) dari tanah Suriah," kata Erdogan di Istanbul, dilansir dari AFP, Sabtu 22 Desember 2018.
Pekan lalu Erdogan mengatakan akan memulai operasi militer baru yang dipimpin pasukan Turki. Sementara itu, dia menyambut keputusan Presiden AS Donald Trump dan menuturkan akan selalu waspada.
Ankara pernah kecewa atas kegagalan pemerintah AS dalam mewujudkan janjinya untuk berhenti memberikan dukungan militer kepada YPG untuk melawan ISIS.
November tahun lalu, para pejabat Turki mengatakan Trump berjanji tidak memasok persenjataan milisi YPG di Suriah. Meski demikian, Gedung Putih tidak menyatakan janji itu dengan jelas.
Dukungan militer AS kepada milisi YPG telah mengawali dimulainya peranan negara itu dalam pertempuran di Suriah yang bertujuan untuk melenyapkan kelompok teroris ISIS.
Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kemenangan atas ISIS di Suriah pada Rabu malam lalu. Dia memerintahkan untuk melakukan proses penarikan sekitar 2.000 pasukan AS dari Suriah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News