"Adapun pertempuran yang diberkati di Paris, kami, Organisasi Al-Qaeda al Jihad di Semenanjung Arab (AQAP), mengklaim bertanggung jawab atas operasi ini sebagai balas dendam atas Rasulullah," kata Nasser bin Ali al-Ansi, seorang pemimpin AQAP dalam rekaman.
Sejumlah pria bersenjata menewaskan 17 orang warga dalam kekerasan yang berlangsung selama tiga hari. Insiden berdarah di Paris itu diawali dengan pembantaian di Charlie Hebdo. Penembakan di kantor Charlie Hebdo dengan motif balas dendam atas publikasi gambar satir Nabi Muhammad
Ansi, ideolog utama untuk AQAP, mengaku salah satu pimpinan organisasi memilih target, merencanakan dan membiayi operasi adalah pimpinan organisasi. Dia menambahkan tanpa menjelaskan bahwa serangan itu dilakukan atas perintah pemimpin Al-Qaeda, Ayman al-Zhawari. Zhawari sebelumnya sempat mengajak seluruh golongan untuk menyerang barat dengan cara apapun.
AQAP sendiri dipimpin oleh Nasser al-Wuhayshi, yang juga Zawahri nomor dua dalam hierarki global jaringan. "Kami melakukannya sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya pendukung, damai-Nya," tambah Ansi.
Belum ada verifikasi atas keaslian rekaman, yang menggunakan logo kelompok media Al Qaeda al-Malahem.
Edisi pertama dari Charlie Hebdo diterbitkan setelah serangan pekan lalu terjual habis dalam beberapa menit di kios koran di seluruh Perancis pada Rabu (13/1). Orang-orang mengantri untuk membeli cetakan Charlie Hebdo untuk mendukung mingguan satir tersebut. (reuters)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News