Surat kabar City Press melaporkan pada Minggu 26 Februari 2017 -- mengutip tiga sumber dari Hawks dan satu dari SAA -- bahwa Jonas diduga menggunakan pengaruh politiknya untuk mengamankan kontrak perusahaan AAR Corp asal Amerika Serikat (AS) untuk memasok komponen dan ban pesawat.
Juru bicara Kementerian Keuangan Afsel Yolisa Tyansi menolak berkomentar. Jubir Jonas dan SAA juga belum merespons permohonan Reuters untuk berkomentar.
Jubir Hawks Hangwani Mulaudzi mengonfirmasinya ada investigasi korupsi di SAA, namun tidak dapat mengungkapkan siapa-siapa saja yang sedang diperiksa.
AAR Corp belum bersedia berkomentar lebih jauh, namun membantah terlibat aktivitas ilegal. "AAR berbisnis dengan mengedepankan kode etik dan standar hukum legal," sebut jubir perusahaan itu.
Selama ini Jonas dikenal sebagai tokoh yang mengecam keras korupsi di pemerintahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News