Serangan di provinsi Idlib meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Peningkatan ini terjadi di tengah persiapan pasukan Suriah dalam menyerang beberapa area pemberontak, untuk membuka jalan utama penghubung ibu kota Damaskus dengan kota Aleppo.
Kelompok White Helmets, dikenal juga dengan Pertahanan Sipil Suriah, mengatakan bahwa 18 orang tewas dalam serangan udara terbaru di Idlib pada Sabtu 7 Desember. Sementara grup pemantau Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mencatat jumlah korban mencapai 20 orang.
"Sedikitnya 18 orang tewas sejak pagi hari, termasuk anak-anak, dalam serangan brutal pesawat dan helikopter Rusia serta rezim (Suriah)," tulis White Helmets di Twitter.
"Desa dan pusat kota di Jabal al-Zawiya #Idlib diserang. Serangan itu merupakan pembatalan brutal terhadap warga sipil," sambungnya, dinukil dari Al Jazeera, Sabtu 7 Desember 2019.
White Helmets mengatakan ada lima korban tewas di desa Ibdeita, dan satu anak kecil di desa tetangga. Sementara SOHR mencatat ada delapan anak-anak yang tewas dalam serangan udara di Idlib.
Kantor berita nasional Suriah, SANA, tidak melaporkan adanya operasi militer apapun di area-area yang disebutkan White Helmets dan SOHR.
Perang sipil yang telah berlangsung lebih dari delapan tahun di Suriah telah menewaskan sekitar 400 ribu orang dan melukai lebih dari satu juta lainnya. Perang juga membuat separuh dari total populasi Suriah kehilangan tempat tinggal.
Presiden Bashar al-Assad telah berjanji akan memulihkan "setiap inci" dari wilayah Suriah yang hancur akibat perang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News