Setelah lebih dari 60 tahun duduk di kursi penumpang, 15,1 juta wanita di kerajaan tersebut akhirnya dibolehkan mengemudikan sendiri kendaraan mereka.
Perusahaan akuntansi PwC memprediksi jumlah pengemudi wanita di ruas-ruas jalan Arab Saudi akan melonjak hingga tiga juta pada 2020.
Seperti disiarkan BBC, Sabtu 23 Juni 2018, saat ini ribuan perempuan sudah mendaftar untuk belajar mengemudi di Arab Saudi.
Namun, mereka yang berharap pencabutan larangan ini dapat mendongkrak perekonomian Arab Saudi harus bersabar.
Penjualan mobil baru di Arab Saudi turun 22,3 persen tahun lalu menjadi 536.767 kendaraan, menurut Matt Gasnier, pendiri situs bestsellingcarsblog.com, yang mengumpulkan data penjualan mobil dari produsen di seluruh dunia.
Mungkin juga butuh waktu lebih lama lagi untuk ada cukup sekolah-sekolah mengemudi mobil khusus wanita di Arab Saudi.
Jika sekolah-sekolah itu sudah cukup memadai dalam hal kualitas dan jumlah, maka berpotensi "menciptakan peluang kerja bagi instruktur mengemudi perempuan," kata PwC.
"Ini semua tidak akan terjadi dengan instan di hari pertama," kata Crystal Worthem dari perusahaan Ford.
Pencabutan larangan mengemudi bagi wanita merupakan bagian dari reformasi di Arab Saudi yang digagas Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News