Kementerian Dalam Negeri Tunisia menyebut ini merupakan serangan paling mematikan di negara tersebut sejak dua tahun terakhir.
Kelompok militan al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) mengklaim bertanggung jawab atas serangan pada Minggu malam.
Serangan terjadi saat Tunisia menanti kedatangan turis menjelang musim wisata, setelah sektor pariwisata terpukul akibat serangkaian serangan teroris pada 2015.
"Patroli perbatasan garda nasional di area Ain Sultan di provinsi Jenduba terkena ranjau darat yang menewaskan enam agen," ungkap pernyataan resmi Kemendagri Tunisia, seperti dikutip dari AFP.
Juru bicara Kemendagri Tunisia Jenderal Sufyan al-Zaq menyebut ledakan sebagai "serangan teroris" karena sejumlah militan menembaki pasukan keamanan usai ranjau meledak.
Usai ledakan, tambah al-Zaq, pasukan keamanan Tunisia dikerahkan untuk melakukan "operasi penyisiran." Sementara AQIM mengklaim serangannya telah menewaskan sembilan personel keamanan Tunisia.
"Kami sadar perang terhadap terorisme ini akan berlangsung lama," ungkap Pelaksana Tugas Mendagri Tunisia Ghazi Jeribi dalam pidato di televisi. "Kami akan masuk ke sarang (teroris) dan membalaskan dendam warga Tunisia," lanjut dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id