Kapal perang Amerika Serikat (AS) USS John McCain alami kerusakan usai bertabrakan dengan kapal tanker (Foto: The Straits Times).
Kapal perang Amerika Serikat (AS) USS John McCain alami kerusakan usai bertabrakan dengan kapal tanker (Foto: The Straits Times).

10 Pelaut Hilang dalam Tabrakan Kapal Perusak AS-Kapal Tanker

Anastasia Arvirianty • 22 Agustus 2017 02:26
medcom.id, Sinagpura: Sepuluh pelaut AS hilang dan lima terluka setelah kapal perusak yang mereka tumpangi bertabrakan dengan sebuah kapal tanker di dekat Singapura pada Senin 21 Agustus 2017.
 
Tabrakan tersebut mengakibatkan lubang besar di lambung kapal perusak tersebut. Kapal perusak bernama USS John S McCain tersebut menabrak kapal tanker berbendera Liberia, yang berukuran sedikit lebih besar.
 
Kapal tanker berbobot 30 ribu ton itu digunakan untuk mengangkut minyak dan bahan kimia.

Angkatan Laut AS mengatakan ada kerusakan yang signifikan pada lambung dari kapal perang pada tabrakan itu yang menyebabkan banjir di area awak, mesin, dan ruang komunikasi.
 
"Seluruh kru berupaya mengendalikan kerusakan untuk mencegah banjir yang lebih parah," demikian sebuah pernyataan AL AS dilansir AFP, Selasa 22 Agustus 2017.
 
Sebuah helikopter membawa empat korban cedera ke sebuah rumah sakit Singapura dengan luka-luka.
 
Kapal perang itu tengah menuju pemberhentian rutin di Singapura setelah beroperasi di Laut Tiongkok yang disengketakan pada awal Agustus di sekitar Kepulauan Spratly dan memicu reaksi yang sangat keras dari Beijing.
 
Ridzwan Rahmat, pakar angkatan laut dari Janes by IHS Markit mengatakan indikasi awal menunjukkan bahwa kapal perusak AS itu amat mungkin tidak mematuhi peraturan yang dirancang untuk memisahkan lalu lintas maritim yang melewati Selat Singapura.
 
Adapun, kapal tanker yang terlibat dalam tabrakan tersebut juga mengalami beberapa kerusakan, namun tidak ada awak yang terluka. Singapura juga mengatakan bahwa tidak ada polusi minyak.
 
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia turut membantu pencarian korban kecelakaan kapal perusak AS itu dengan menerjunkan dua KRI yaitu KRI Cucut 886 dan KRI Parang 647.
 
"Saya sudah menghubungi Pak Kepala Staf Angkatan Laut untuk menanyakan mengenai masalah bantuan kita. Karena pencarian masih terus dilakukan," kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.
 
Retno menyampaikan saat ini dua KRI tersebut telah berada di daerah terjadinya kecelakaan.
 
Berdasarkan laporan, kata Retno, belum tampak adanya tumpah-an minyak di perairan tersebut.
 
"Sehingga konsentrasi saat ini ialah untuk mencari korban yang hilang dan Indonesia sudah bergabung untuk membantu pencarian korban."
 
TNI Angkatan Udara (AU) juga berstatus standby jika dibutuhkan untuk proses evakuasi korban tabrakan tersebut.
 
"Jajaran TNI-AL sedang melaksanakan SAR dengan KRI maupun helikopter. Karena sudah ditangani TNI-AL, sedangkan TNI-AU standby jika dibutuhkan," ungkap Komandan Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru Marsekal Pertama (Marsma) Age Wiraksono. (Media Indonesia)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan