Serangan udara ini dilakukan beberapa jam setelah pasukan Israel menembak mati seorang remaja Palestina. Remaja Palestina itu ikut serta dalam demonstrasi di daerah kantong pantai, pada Jumat 29 November 2019.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengklaim bahwa agresi udara pada Jumat malam dilakukan sebagai tanggapan atas dugaan serangan roket oleh gerakan yang berbasis di Gaza ke wilayah Palestina yang diduduki beberapa jam sebelumnya.
"Sebelumnya malam ini, sebuah roket diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel. Pesawat Israel menargetkan pos militer Hamas di Jalur Gaza utara,” ujar pihak Israel, seperti dikutip Press TV, Sabtu, 30 November 2019.
Belum ada laporan tentang kemungkinan kerusakan atau korban yang disebabkan oleh serangan udara Israel.
Militer Israel mengatakan roket Hamas yang diklaim telah diluncurkan ke arah penyelesaian Dewan Regional Eshkol di bagian selatan wilayah pendudukan dan mendarat di daerah terbuka tanpa menyebabkan kerusakan material dan korban.
Pada 12 November, rezim Israel membunuh seorang pemimpin senior gerakan Jihad Islam Palestina di Jalur Gaza. Serangan itu memicu gejolak dua hari yang merenggut nyawa 36 warga Palestina. Tidak ada orang Israel yang mati.
Lebih dari 400 roket ditembakkan ke Israel oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina setelah pembunuhan itu. Tembakan roket secara efektif melumpuhkan Tel Aviv dan bagian lain Israel.
Sebelumnya pada Jumat, pasukan Israel menembak mati Fahd Mohammed Walid al-Astal yang berusia 16 tahun dan melukai setidaknya lima warga Palestina lainnya. Kebanyakan dari korban adalah anak-anak, di sebelah timur Khan Yunis, di Jalur Gaza selatan.
Sumber-sumber lokal mengatakan bahwa pasukan Israel menembaki puluhan pria muda yang melakukan protes di timur kota. Unjuk rasa itu diadakan meskipun panitia mengumumkan pembatalan yang dijadwalkan Jumat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id