Turki melancarkan invasi ke Suriah pada 9 Oktober, usai Amerika Serikat mengumumkan penarikan pasukan dari negara tersebut.
Turki mengklaim operasi militernya di Suriah hanya bertujuan untuk memberantas Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG), grup yang dianggap sebagai perpanjangan tangan dari kelompok teroris Partai Pekerja Kurdi (PKK).
Dilansir dari Al Arabiya, Sabtu 23 November 2019, semua korban luka telah dibawa ke sebuah rumah sakit di Tal Abyad. Otoritas setempat khawatir jumlah korban tewas dapat bertambah karena banyak korban yang mengalami luka serius.
Sejumlah area yang dikuasai pemerintah Suriah di Raqqa utara telah dilanda sembilan ledakan serupa dalam beberapa hari terakhir,
Kantor berita nasional Suriah, SANA, juga melaporkan bahwa pasukan Turki telah melancarkan "serangan mematikan" terhadap area Ayn Eissa pada Sabtu ini.
Pekan kemarin, ledakan bom mobil di kota Al-Bab yang dikuasai pasukan Turki menewaskan 19 orang, 13 di antaranya warga sipil.
Pada Senin 11 November, tiga bom mobil meledak di kota Qamishli di Suriah yang berbatasan dengan Turki. Ketiga ledakan menewaskan sedikitnya enam orang.
Pada 2 November, sebuah bom mobil menewaskan 13 orang di kota Tal Abyad di Suriah utara. Kota tersebut dikuasai kelompok oposisi Suriah yang didukung Turki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News